Harga Cabai Anjlok, Petani di Sumenep Menjerit

SUMENEP, (News Indonesia) — Petani cabai di Kabupetan Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengeluhkan anjloknya harga cabai rawit pada musim panen kali ini.
Joko Indro (31), warga asal Desa Larangan Barma, Kecamatan Batuputih, Sumenep, mengaku rugi pada musim panen ini, karena antara biaya tanam dan pupuk dianggap tidak sebanding dengan yang dihasilkan.
“Kalau dihitung dari modal, separuh modal saja tidak kembali mas, untuk biaya yang memetik dan pupuknya saja tidak cukup,” kata Joko Indro, saat ditemui di ladangnya. Sabtu (06/04/2019).
Pria satu anak ini memprediksi, anjloknya harga cabai rawit disebabkan faktor cuaca yang tidak menentu, sehingga berdampak pada kualitas cabai yang dihasilkan.
“Harga tidak tetap selalu berubah rubah, ya mungkin akibat kondisi cuaca yang tidak menentu. Terendah, harga cabai pernah hanya Rp 1000 per kg nya,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya berharap, pemerintah setempat bisa membantu memberi solusi terkait anjloknya harga cabai pada musim ini, sehingga harga di tangan petani kembali stabil.
“Kami mengharap pada Pemerintah supaya juga mengerti tentang tidak stabilnya harga cabai, ya paling tidak memberi solusi lah, agar harga kembali stabil,” harapnya. (Imam/Dewi).

Comment