Cinta Segitiga Remaja Asal Sumenep Berujung Maut

SUMENEP, (News Indonesia) – Kepolisian Resort Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhirnya mengungkap kronologi pembunuhan sadis Alisa Hariyani (14) siswi yang masih duduk dibangku kelas IX di MTsN di Sumenep.

Kasus pembunuhan sadis diduga kuat dilandasi motif cemburu atau dendam, cinta segitiga antara korban, remaja inisial SR dan pelaku.

Kapolres Sumenep AKBP H Joseph Ananta Pinora mengatakan, Sabtu, 21 Oktober 2017 korban Alisa diminta untuk datang ke salah satu rumah kos di Sumenep oleh pelaku.

“Setelah itu pelaku dan korban mengajak pergi ke suatu tempat yang korban tidak mengetahui. Saat itu pelaku dengan korban menggunakan motor milik Alisa,” terang Kapolres dalam keterangan rilisnya.

Sesampainya di tegalan tepatnya di sebelah barat pasar barisan, Desa Mantajun Kecamatan Dasuk, pelaku mengatakan jika jalan yang dilalui merupakan jalan buntu.

Baca Juga: Momentum Sumpah Pemuda, Wabup Fauzi Ajak Pemuda Jadi Pemimpin Masa Depan 

Sehingga pelaku turun dan Alisa disuruh untuk menyetir motor yang digunakan. Sementara pelaku memilih untuk membonceng kepada korban.

“Tidak lama kemudian, pelaku mengambil celurit yang awalnya diletekan dipinggangnya. Kemudian calurit itu disabetkan ke pinggang korban bagian kanan,” jelasnya.

Mengetahui hal itu, korban memilih melompat dari motornya dan menunduk dengan posisi jongkok.

Kemudian pelaku kembali menyabetkan/menebaskan celurit ke arah kepala Alisa.

Namun, Alisa menangkis menggunakan kedua tangannya, sehingga sabetan celurit tersebut mengenai tangan korban.

“Akibat sabetan itu, tangan korban mengalami patah tulang. Kejadian itu antara pukul 16.00 s/d 17.00 wib,” katanya Pinora sapaan akrabnya Kapolres Sumenep.

Tidak berhenti disitu, aksi brutal pelaku terus dilakukan dengan membacok korban di area kepalanya. Sehingga korban terlentang dengan bersimbah darah.

Meskipun begitu, wanita asal Jl. Merpati Gg. IV RT : 02 / RW : 08 Desa Pamolokan Kecamatan Kota itu masih kuat dan menghembuskan nafas terakhirnya Minggu (22 Oktober 2017) malam di RSUD Dr Moh Anwar Sumenep.

Karena pelaku yang merupakan warga Dusun Guwa RT Desa Manding Timur Kecamatan Manding ini menganggap korban sudah meninggal, ia meninggalkan Alisa di lokasi dengan mengendarai sepeda motor milik Alisa.

Baca Juga: Prediksi Madura United vs Persiba Balikpapan, Minggu 29 Oktober 2017 

“Kemudian malam harinya pelaku pergi ke kota untuk pesta minuman keras. Itu dilakukan untuk menghilangkan jejak aksi mereka,” tegasnya.

Korban baru ditemukan oleh warga keesokan harinya, Ahad, 22 Oktober 2017 sekitar pukul 09.00 Wib. Saat itu korban masih bernyawa meskipun dalam konsidi kritis.

Sementara itu, nasib pelaku pembunuhan terhadap Alisa Hariyani (14) harus berakhir diujung timah panas petugas saat melakukan rekontruksi ulang di tempat kejadian perkara (TKP).

Pinora penembakan, penembakan dilakukan oleh petugas karena pelaku berusaha kabur dan melakukan perlawanan terhadap petugas saat rekontruksi ulang di TKP.

“Terpaksa petugas melakukan penembakan terhadap pelaku. Karena pelaku melakuan perlawanan terhadap petugas,” tegasnya.

Saat ini, petugas masih melakukan pengejaran terhadap satu tersangka lagi dengan inisial MA. (Ky/Jie)

Comment