JAKARTA, (News Indonesia) – Politikus Partai Golkar, Maman Abdurrahman menepis kabar terjadinya operasi tangkap tangan (OTT) KPK di rumah dinas Menteri Sosial Idrus Marham, di kompleks perumahan menteri Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (13/7/2018).
Dalam klarifikasinya, Maman Abdurahman menegaskan, yang terjadi bukanlah OTT. Melainkan KPK menjemput Wakil Ketua Komisi VII dari Fraksi Partai Golkar berinisial ES di rumah dinas Mensos.
“Sekitar Pukul 15.00 WIB, datang Petugas KPK menemui Mbak ES untuk ikut ke Kantor KPK untuk dimintai keterangan dengan menunjukkan Sprindik,” ujar Maman Abdurrahman dalam keterangannya, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (13/7/2018) malam.
Kemudian, sekitar pukul 15.15 WIB, ES ijin pamit pergi bersama penyidik KPK.
Di rumah dinas Menteri tersebut, ES dan dirinya bersama undangan termasuk beberapa pejabat Kemensos, keluarga, dan beberapa temen-teman maupun kolega menghadiri acara kecil-kecilan ulang tahun pertama anak Mensos.
“Jadi perlu saya klarifikasi bahwa tidak ada OTT di rumah Mensos. Namun lebih tepatnya KPK menjemput ES di rumah Pak Mensos,” tegasnya.
Hingga kini pun Maman Abdurrahman belum mengetahui terkait kasus apa ES dijemput KPK. “Untuk lebih jelasnya terkait kasus ES kita bisa menunggu keterangan resmi dari KPK,” ucapnya.
Atas nama pribadi, ia turut berduka dan prihatin atas peristiwa yang menimpa ES. “Doaku kepada ES untuk tetap kuat,” ucapnya.
Sebelunya diberitakan Wakil Ketua komisi VII dikabarkan tertangkap dalam operasi senyap yang dilakukan penyidik KPK.
Informasi yang beredar Operasi Tangkap Tangan (OTT) terjadi di Jakarta, Jumat (13/7/2018) saat anggota DPR tersebut sedang menghadiri sebuah acara di wilayah Jakarta Selatan.
Ketua KPK, Agus Rahardjo membenarkan adanya kegiatan penindakan di ibu kota.
Sayangnya Agus enggan menjelaskan soal sosok yang diamankan penyidiknya. “Tunggu konpresnya besok ya,” kata Agus. (*)
Comment