PAMEKASAN, (News Indonesia) – Puluhan massa dari sebelas gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melakukan aksi demo dikantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Selasa (28/11)
Mereka menyatakan sikap protesnya terkait beberapa program DLH yang dianggap masih menjadi polemik serta amburadul, diduga kuat di dalamnya itu banyak terjadi Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN).
Polemik yang menjadi acuan massa aksi demo yaitu adanya kejanggalan dalam sisi pengerjaan proyek, diduga tidak sesuai dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB). Pasalnya, pengerjaan proyek tersebut tidak menggunakan Papan Nama dan fakta dilapangan.
Ketua LSM Gempar, Abd Rahem dalam orasinya menyampaikan akan pentingnya Papan nama proyek dalam setiap pengerjaan proyek, dan sangatlah penting sebagai sarana masyarakat untuk mengetahui jenis kegiatan proyek, besarnya anggaran, dan asal usul anggaran (APBD/APBN), nama kontraktor, tenggat waktu pelaksanaan kegiatan, perawatan dan mencegah terjadinya pemotongan anggaran negara.
Baca Juga: Mutasi Kapolres Banyuwangi, 14 Perwira Juga Ikut Geser
“Tidak sedikit pekerjaan proyek DLH yang sengaja tidak dipasang papan nama. Seperti, pengerjaan proyek didepan Pengadilan Negeri, ditaman Kowel, dan di Jl. Jokotole, secara tidak langsung sudah tidak ada keterbukaan informasi public dan ini sudah menyalahi aturan,” teriak Abd. Rahem.
“Hal yang seperti ini dilakukan guna menutupi segala informasi terkait pelaksanaan proyek. Motifnya, menghindari adanya pengawasan berbasis masyarakat dalam pelaksanaan proyek pemerintah.Kami menduga pengerjaan proyek ini bermasalah,” tegasnya,
Oleh karena itu, ditempat yang sama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab. Pamekasan, Amin Jabir tak mampu menghelak dan mengakui kesalahannya karena tidak memasang Papan Nama dalam pengerjaan proyek tersebut.
“Berdasarkan pendampingan yang kami lakukan dan ini terjadi di semua dinas, Kami tidak bisa memasang harga satuan itu di papan nama dalam RAB itu. Tetapi dalam rapat pra pelaksanaan kami sudah sampaikan, dan jika itu salah kami minta ma’af,” terang Amin Jabir, dihadapan massa aksi demo.
Tak hanya itu, massa yang tidak puas langsung menekan kepala DLH untuk mengecek langsung dilapangan, baik dari sisi pekerjaan dan kuwalitas yang tidak sesuai spek dari pengerjaan proyek DLH.
Massa aksi juga menuntut agar kepala DLH memberikan sangsi tegas terhadap pegawai ataupun team pengawas yang bermain mata dengan rekanan. Mereka mengecam jika tuntutannya tidak diindahkan dalam kurun waktu 7×24 jam akan kembali mengepung kantor DLH dengan massa yang lebih banyak lagi. (Sya/Jie)
Comment