PAMEKASAN, (News Indonesia) – Ricuh mewarnaia aksi unjuk rasa yang dilakukan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan, Madura, Jawa Timur, di depan Gedung DPRD setempat, Jumat (9/2/2018).
Pantauan media ini, para mahasiswa saling dorong bahkan saling pukul dengan aparat kepolisian. Bentrok ini dipicu dari peserta aksi yang memaksa masuk ke dalam untuk memeriksa Ketua DRPD, membuat bentrok tak terhelakkan.
Tindakan anarkis mahasiswa ini diduga lantaran kesal, karena mereka gagal bertemu dengan ketua DPRD, Dinas Perizinan, Dinas Kelautan dan Dinas Ketahanan Pangan yang membidangi produksi garam.
Baca Juga: Bupati Kukuhkan Dewan Pendidikan Kabupaten Sampang
Melihat aksi mahasiswa itu, aparat langsung bereaksi dengan menarik keluar salah satu mahasiswa yang melakukan aksi tersebut dan mengamankannya ke tempat lain.
Diketahui, PMII melakukan demo karena merasa prihatin dengan ulah oknum penguasa, termasuk di Kabupaten pamekasan, yang terus-menerus melakukan impor garam tanpa mempedulikan nasib petani garam.
Selain itu, para penguasa dituding seenaknya memasukkan garam impor melalui pihak asing yang banyak merugikan masyarakat.
Akibat kericuhan dan bentrok itu, Ketua Cabang PMII harus dilarikan kerumah sakit terdekat. Dan salah satu peserta aksi juga diciduk polisi dan diamankan ke dalam gendung DPRD.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih tetap berjubel disekitar gedung DPRD setempat, termasuk belum ada pihak terkait yang bisa dimintai keterangan. (Say/Jie)
Comment