SUMENEP, (News Indonesia) — Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Tagana, SAR, BPBD, Satpol PP, Dinkes, dan PMI Sumenep terjun langsung dalam kegiatan simulasi di Desa/Kecamatan Batuan, Sumenep, Selasa (7/1/2020).
Kapolres Sumenep, AKBP Deddy Supriadi menyampaikan, skenario penanganan bencana banjir ini dilakukan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang adanya curah hujan tinggi disertai angin kencang selama beberapa hari ke depan.
“Dari informasi itu, kita simulasikan kejadian banjir di sungai Kebunagung,” katanya.
Kemudian lanjut Deddy, seluruh pihak terkait mencoba mengantisipasi dengan beberapa langkah tepat.
“Setelah itu dilakukan praktek, dengan melibatkan 20 orang sebagai korban, dengan rincian 16 korban panik terhadap bencana, sedangkan 4 orang lainnya mengalami tenggelam,” paparnya, mengulas skenario.
Lebih lanjut mantan Kasatreskrim Polres Metro Tangerang Kota ini menjabarkan, skenario selanjutnya adalah proses evakuasi terhadap korban banjir dengan melibatkan pihak-pihak terkait.
“Langkah terakhir adalah proses penanganan bencana banjir itu seefektif mungkin,” sebutnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi mengatakan, bencana alam bisa terjadi kapan saja tanpa diprediksi, oleh sebab itu, dibutuhkan kesiapsiagaan.
“Sinergitas antar Forkopimda untuk mengantisipasi bencana memang wajib, oleh karena itu simulasi semacam ini memang penting,” ujarnya, saat memberikan sambutan pada apel siaga, di lapangan Kecamatan Batuan.
Suami Nia Kurnia ini mengingatkan, agar seluruh masyarakat pulau garam selalu hati-hati dan waspada mengingat cuaca ekstrim bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Mari bersama-sama untuk selalu hati-hati karena selama 3 hari kemarin, hujan mengguyur Kabupaten Sumenep dengan intensitas yang cukup tinggi bahkan dengan durasi yang lama,” sebutnya.
Untuk diketahui, simulasi tanggap bencana ini melibatkan beberapa pihak, diantaranya Kodim 0827, BPBD, Tagana, Dinkes, PMI dan sejumlah relawan yang berperan sebagai korban. [kid/faid]
Comment