SUMENEP, (News Indonesia) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar Gema Shalawat Nariyah menyemarakkan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Ribuan warga Sumenep tampah memadati Pendopo Agung Keraton Sumenep, sebagai rangkaian puncak peringatan HUT Kemerdekaan tahun 2019. Pada Minggu (18/08/2019) malam.
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, mengatakan, pihaknya mengadakan Gema Shalawat Nariyah untuk mendoakan Bangsa Indonesia agar terlepas dari kendala dan tantangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Saat ini, masalah bangsa adalah lahirnya benih-benih perpecahan di tengah-tengah masyarakat yang dilakukan kelompok tertentu untuk menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegas Bupati.
Bupati dua periode ini berharap, dengan Shalawat Nariyah ada solusi penyelesaian terhadap masalah bangsa ini agar senantiasa aman dan tenteram, karena faktor keamanan sangat penting untuk proses pembangunan bangsa di segala sektor.
“Yang jelas, manakala terjadi kerusuhan atau peperangan bisa menghambat proses pembangunan bangsa di semua sektor, yang ujung-ujungnya merugikan masyarakat Indonesia,” ujar suami Nurfitriana ini.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini mengungkapkan, seluruh elemen baik masyarakat dan pemerintah untuk berfikir dewasa dalam bertindak maupun melontarkan pernyataan ke publik, supaya tidak menimbulkan perpecahan yang mengakibatkan permusuhan di tengah-tengah masyarakat.
“Seluruh elemen bangsa harus menjaga kebhinekaan dan menghindari perpecahan demi keutuhan dan kejayaan NKRI. Bahkan jika ada perbedaan harus menjadi perekat rasa persatuan dan kesatuan untuk membangun bangsa Indonesia,” pungkas Bupati.
Untuk diketahui, penutupan serangkaian kegiatan peringatan HUT ke-74 RI itu dihadiri ribuan warga meliputi masyarakat, alim ulama, tokoh masyarakat, dan Forkopimda. Sebagai penceramah agama yakni KH. Roji Fawaid Baidlawi Pimpinan Pondok Pesantren Anwarul Abror Desa Jadung Kecamatan Dungkek. [kid/faid]
Comment