SUMENEP, (News Indonesia) — Dalam rangka memperingati Hari sumpah pemuda, pengurus besar pramuka Ambalan dhemang Arief, Giliraja, Giligenting, Sumenep, Jawa Timur, menggelar upacara bendera, Minggu (28/10/2018) pagi, berpusat di lapangan terbuka Pondok Pesantren Al-Arief Jate.
Upacara bendera peringatan hari sumpah pemuda diikuti oleh seluruh siswa/siswi pondok pesantren Al-Arief, dewan ustad/ustadzah, undangan pemerintah desa dan BPD setempat dan tampak hadir pengasuh pondok pesantren Al-Arief.
Imam syafi’ie, sekretaris gugus depan menjelaskan, sumpah pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.
“Sumpah Pemuda menegaskan cita-cita dan semangat pemuda, di tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia,” katanya.
Pengasuh pondok pesantren Al-Arief K. Sutarman, dewan guru, Kades Jate beserta perangkat desa setempat, pada upacara peringatan hari sumpah pemuda.
Ia menambahkan, peserta upacara sangat antusias mengikuti pelaksanaan upacara bendera hari sumpah pemuda walau sedikit harus melawan terik matahari.
“Ini satu bentuk kesemangatan kaum milenial, terik matahari menjadi saksi kita kaum muda tidak tidur di hari sumpah pemuda untuk bangsa,” terang mantan aktivis PMII Pamekasan ini.
Kepala Desa Jate Abd. Rahem berperan sebagai inspektur upacara menyampaikan, sumpah pemuda telah memberikan semangat dan motivasi baru bagi bangsa ini untuk memperjuangkan nasib dan eksistensinya sebagai sebuah bangsa yang berdaulat.
“Untuk memberi makna yang lebih dalam akan arti penting sebuah momentum sejarah, bangsa ini perlu merekontruksi dan mereaktulisasikan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sebagai bagian dari proses sejarah, jiwa, dan semangat sumpah pemuda perlu di aktualisasikan agar tetap relevan ditengah perubahan zaman,” terangnya.
Reaktualisasi jiwa dan semangat hari sumpah pemuda harus dimaknai sebagai upaya serius dalam menjaga integritas, karakter bangsa, dan semangat nasionalisme di tengah berbagai persoalan yang melanda bangsa ini, baik yang datang dari dalam negeri maupun sebagai akibat dari interaksi global.
“Ayo bangun pemuda, satukan Indonesia, majukan negeri, bagi kita NKRI harga mati,” pungkasnya. (Arif/Dewi)
Comment