Rakor UN-Swissindo, Depjend Jadikan Pulau Sapudi Sumenep Sebagai Venus Projek

SUMENEP, (News Indonesia) – Pengurus dan relawan UN-Swissindo Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar rapat koordinasi yang bertempat di Aula Kedai Haji Kamil (HK) Jl. Trnojoyo. Senin (26/02/2018).

Rapat koordinasi yang dikemas dengan dialog mengangkat tema “Implementasi Un-Swissindo Dalam Persepektif Indonesia Mercusuar Dunia” tersebut digelar dalam rangka memantapkan para pengurus dan relawan dalam melaksanakan kegiatan program kerja UN-Swissindo kedepan demi menyambut Mercusuar dunia untuk kesejahteraan umat manusia.

Deputi Jenderal (Depjend) UN-Swissindo Jatim, Nuning Khoiriyah, Amd Kep mengatakan dari pemantapan calon anggota UN-Swissindo kabupaten sumenep sudah di agendakan dan sudah terlaksana. Terkait Rakor tersebut sebagai mengacu untuk menambah wawasan terhadap calon anggota.

“Jadi kami sudah sampaikan bahwa UN-Swissindo ini legalitas resmi dan bukan ilegal. Serta, UN-Swissindo ini adalah lembaga tinggi negara, lembaga tinggi bangsa, merupakan induk Army dan induk dari Bank seluruh negara,” kata Nuning Khoiriyah, saat dimintai keterangan awak media ini. Senin (26/02/2018) siang.

Lanjut Nuning, ada beberapa program yang akan dijalankan diantaranya, yang pertama sertifikasi pelepasan hutang atau SPBU. Kemudian yang kedua tunjangan hidup yang merupakan vocher M1 sebesar Rp 15.600.000.00-, bagi yang sudah memiliki E-KTP, dan bagi yang belum punya E-KTP sebesar Rp 7.800.000.00-, sesuai dengan crus yang ada sekarang.

“Jadi ini untuk sertifikasi pelepasan hutang atau SPBU merupakan hak bagi seluruh masyarakat dan rakyat indonesia pada khususnya. Namun, ada batasan bagi perseorangannya yakni maksimal 2 Milliyard untuk pelunasan. Sedangkan, untuk korporasi semacam koprasi dan PT itu minimal 2 Milliyard untuk pelepasan beban hutang,” terangnya.

Baca Juga: Ketua Aklindo Sumenep : Kegagalan Kontraktor Tak Bisa Dipidana 

Perempuan yang berasal dari kabupaten Trenggalek itu, menjelaskan Pulau Sapudi, Kabupaten sumenep akan dijadikan venus projek dengan tujuan bisa mengangkat perekonomian rakyat, khususnya masyarakat sumenep, pihaknya bersama perwakilan dari provinsi jawa timur sudah melakukan survey ke Pulau Sapudi.

“Ternyata kondisi masyarakat disana sangat dibawah rata-rata, jadi ini tugas kita untuk memberikan hak jaminan hidup untuk rakyat,” ungkapnya.

Perempuan yang sudah berkiprah dan menjabat 11 bulan sebagai Depjend UN-Swissindo Jatim itu mewanti-wanti bahwa UN-Swissindo tidak pernah melakukan pungutan sepeserpun kepada anggota, relawan dan masyarakat.

Ia juga berharap, program UN-Swissindo terlaksana dengan baik serta juga mendapat dukungan dari pemerintah kabupaten, baik dari jajaran Forpimda, Forpimka dan media-media penunjang publikasi.

“Harapan besar lewat media ini, kita dari provinsi berharap semoga kita bisa bersinergi dengan pemerintah dan semua elemen masyarakat,” pungkasnya.

Turut hadir pada rapat koordinasi tersebut, Deputi Jendral (Depjend) UN-Swissindo Jatim, Nuning Khoiriyah Amd Kep yang didampingi Sekjen UN-Swissindo Jatim, M. Faisol, Perwakilan dari Polres Sumenep, Kodim 0827 Sumenep, Semua pengurus dan relawan se-Kabupaten Sumenep serta tokoh masyarakat. (Sya/Jie)

Comment