SUMENEP, (News Indonesia) — Pemerintah Desa Banbaru, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar Selamatan Desa yang dikemas dengan Istighasah Akbar haul sesepuh Banbaru, umumnya sesepuh pulau Giliraja lewat pengajian umum, Minggu (4/11/2018) malam.
Ketua panitia pelaksana Selamatan Desa yang diwakili Ifrayin Alfalaqi dalam sambutannya menyampaikan, maksud dan tujuan digelarnya selamatan desa, guna memanjatkan do’a bersama untuk para leluhur desa Banbaru dan Giliraja pada umumnya.
“Istighasah Akbar ini, kita gelar untuk mengetuk hati warga Giliraja terhadap sesepuh kita, untuk mengingatkan kita kepada para nenek moyang yang telah pergi mendahului kita. kita kirimkan do’a untuk mereka para leluhur kita,” terangnya.
Tampak hadir dalam Istighasah Akbar selamatan desa Banbaru Giliraja, para tokoh agama dari empat desa, K. Abd Halim Al-A’la ketua yayasan pesantren Nurul Huda Banbaru, K. Sutarman pengasuh Al-Arief Jate, K. Adam Biono Pengasuh pesantren Darul Ulum Banmaling, pengasuh yayasan At-Taqwa desa Jate K. Abd Ghani, para Kepala Desa pulau setempat, serta beberapa tokoh lainnya.
Sejumlah warga desa setempat tampak khusuk dan khidmat mengikuti Istighasah Akbar dalam rangka Selamatan Desa Banbaru, Giligenting Sumenep. (Dok. Arif Dwi Putra for newsindonesia.co.id)
Untuk pengisi tausiyah, panitia penyelenggara istighasah akbar dalam rangka selamatan Desa Banbaru, mendatangkan penceramah kondang KH. Abd. Hamid Mannan Munif B.A, pengsuh pondok pesantren Nasyrul Ulum Aengdake, Bluto, Sumenep, dan K. Abd. Hafidh Yahya Pengasuh pondok pesantren Nurul Huda Banbaru.
Usai acara, Kepala Desa Banbaru Hj. Suciati Hermanto menyampaikan kepada newsindonesia.co.id, atas nama pemerintah Desa Banbaru, pihaknya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh panitia yang telah bersusah payah demi suksesnya acara pada malam ini.
“Malam ini merupakan malam puncak selamatan Desa Banbaru yang dikemas dengan Istighasah Akbar dan pengajian umum. adapun serangkaian acara yang telah kita laksanakan sebelumnya, dari malam Jum’at hingga malam Minggu kemarin, yaitu dengan beberapa lomba, dari Adzan, Tartil Al-qur’an dan shalawat nabi,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hj. Suci sapaan akrabnya juga menyematkan semangat motifasi untuk para santri pulau setempat, baginnya santri yang berhasil mendapatkan juara patut berbangga diri, namun, bagi yang belum bisa juara, jangan sampai berkecil hati, para santri ini harus semangat belajar dan terus meningkatkan semangat belajar.
“Saya ingin berpesan, kalian harus bangga menjadi santri berprestasi, karena kalian merupakan santri-santri terbaik tentunya dari masing-masing mushalla. bagi santri yang mendapatkan juara satu, dua, dan tiga, ini merupakan suatu kebanggaan, kebanggaan kedua orang tua, juga kebanggaan ustad-ustadzah yang mengajar kalian di masing-masing mushalla. dan bagi santri yang belum juara, kalian jangan sampai berkecil hati, kalian harus semangat belajar dan tingkatkan semangat belajar kalian,” pungkasnya. (Arif/Dewi)
Comment