Pasangan AMIN Sampaikan Hal Penting Ini Saat Silaturrahmi Bersama Ulama, Habaib, Nyai dan Warga NU di Sumenep

Foto: Anies Rasyid Baswedan saat menyampaikan sambutan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan Silaturrahim Ulama, Habaib, Kyai, Nyai dan Warga NU Madura di Pondok Pesantren Al Raudhah Sumenep. Jumat (29/09/2023).

SUMENEP, (News Indonesia) – Bersama sejumlah kiai pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN) menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan Silaturrahim Ulama, Habaib, Kyai, Nyai dan Warga NU Madura di Pondok Pesantren Al Raudhah Sumenep. Jumat (29/09/2023).

Pantauan Media ini, pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin tiba di lokasi acara sekitar pukul 08.50 WIB. Kedatangan mereka bersama rombongan disambut oleh pengasuh Pondok Pesantren Al Raudhah, KH. As’adi Syarqowi, serta para pendukung.

Selanjutnya, pasangan yang diusung oleh partai koalisi Nasdem, PKB dan PKS ini langsung menuju tempat yang telah disediakan. Di atas panggung, pasangan AMIN didampingi, di antaranya, oleh KH. As’adi Syarqowi, KH. Hafidzi Syarbini, serta KH. Nasikh Fauzi (Ketua Dewan Syuro PKB Sumenep).

Pada acara ini, Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin diberi kesempatan pertama menyampaikan sambutan, sebelum Anies Rasyid Baswedan.

Baca Juga: SumenepHadiri Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong, Wabup Sumenep Nyai Eva Sematkan Pesan Ini

Dihadapan hadirin, Ketua Umum PKB ini dalam sambutannya menyampaikan di antaranya bercerita dari awal tentang kerja sama dirinya dengan Anies Baswedan, sebagai pasangan Bacapres dan Bacawapres pada Pilpres 2024 mendatang.

“Pada intinya, (kerja sama politik ini, red) ialah aliran besar kebenaran ketemu dengan aliran besar kebenaran,” katanya, disambut tepuk tangan para hadirin.

Cak Imin menyampaikan, bahwa bersama Anies Baswedan dirinya sudah bersepakat menjadi dwi tunggal untuk Indonesia yang lebih adil, makmur, dan sejahtera.

“Tujuan kami jelas, izzul Islam wal muslimin, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” tegasnya.

Menurutnya, sudah saatnya bangsa Indonesia untuk berubah, dari nasib yang terpuruk menjadi lebih mulia dan adil; berubah dari keadaan yang terkungkung menjadi merdeka dan berdaya; dan berubah dari bergantung impor kepada mandiri dan berswadaya pangan.

“Kita juga harus berubah dari ancaman perpecahan akibat ketidakadilan menjadi kokoh persatuan karena adil dan makmur. Kita juga harus berubah dari suasana yang saling tidak percaya menjadi Indonesia yang damai, bersatu dan kokoh,” tambahnya.

Sementara itu, Bacapres Anies mengatakan bahwa Indonesia yang aman, damai dan bersatu bisa diwujudkan di antaranya dengan menghapus ketimpangan dan ketidaksetaraan.

“Kalau ada tempat yang bersatu, akur, tentram,dan timpang, saya ingin lihat contohnya. Tidak ada. Semua harus ditopang dengan rasa keadilan. Nah, ini yang ingin kita perjuangkan sama-sama,” tutupnya.***

Comment