SUMENEP, (News Indonesia) — Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrat Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memastikan tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada September 2020 mendatang.

Ketua DPC Demokrat Sumenep, Soengkono Sidik menyatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi intens kepada sejumlah petinggi partai untuk lobi-lobi koalisi.

“Komunikasi pertama, saya sudah ketemu dengan Gerindra, dengan PPP juga sudah ketemu, PAN juga pernah ke rumah, semua partai sudah. Memang kalau masalah prioritas rekomendasi partai sendiri pastinya kader lebih di utamakan,” ujarnya, ditemui di kantornya, Rabu (19/2/2020).

Ditanya soal akan berkoalisi dengan partai apa, Soengkono mengatakan masih belum ada kepastian, mengingat saat ini seluruh berkas di Desk Pilkada DPC Demokrat masih dalam tahap pengkajian di DPP.

“Dari 11 bakal calon yang mengembalikan berkas ada 9 orang, semua berkas itu sudah kita serahkan ke DPD Jawa Timur agar diteruskan ke DPP di Jakarta. Apapun keputusan nanti kalau saya sih siap saja,” imbuhnya.

Disinggung soal apakah ada kemungkinan untuk koalisi dengan PDI-P, Soengkono menyatakan tidak akan bisa, mengingat tidak ada satupun kader moncong putih yang mendaftar ke Desk Pilkada DPC Demokrat.

“Kemarin saya tawari waktu ada acara maulid, pak Wabup nanya, ‘Pak kapan mau mengadakan penjaringan’ saya jawab ‘ya nanti saya masih menunggu petunjuk dari pusat dulu, karena saya mau daftar juga’ kata Pak Fauzi,” terangnya.

Namun demikian, kata Soengkono, sampai batas akhir masa penjaringan pihaknya tidak melihat Wabup Achmad Fauzi mendaftar.

“Ternyata kita sudah umumkan sampai akhir tahap pengambilan berkas, dia gak daftar juga,” imbuhnya.

Dengan demikian kata Soengkono, koalisi Demokrat dengan PDI-P tidak mungkin terjadi. “Koalisi dengan PDI-P gak mungkin, kita di protes nanti sama yang lain, kalau kemarin Dia daftar masih ada kemungkinan koalisi,” tegasnya. [kid/faid]