Momen HSN 2018, Warga Giliraja Deklarasi Pulau Shalawat

SUMENEP, (News Indonesia) – Puncak kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018, MWC NU Giliraja menggelar ‘Tasyakuran Hari Santri dan Deklarasi Giliraja Pulau Sholawat Nariyah’, kamis siang (25/10/2018) bertempat di Pesantren Nurul Hikmah Desa Lombang, Giliraja, Giligenting Sumenep, Jawa Timur.
Deklarasi Giliraja Pulau Sholawat Nariyah mendapat dukungan dari masyarakat pulau setempat, ribuan warga guyup datang ke acara tersebut.
Adi Guntur S ketua panitia HSN 2018 menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Giliraja yang telah hadir dan antusias mengikuti acara. “Kehadiran Bapak ibu warga Nahdliyin merupakan bukti sejarah Giliraja diresmikan menjadikan Pulau Shalawat Nariyah, terima kasih,” ungkapnya.
Ustadz Ach. Fauzan, Ketua MWC. NU Giliraja menjelaskan, alasan Giliraja dideklarasikan sebagai Pulau Sholawat Nariyah, tiada lain sebagai upaya mengimbangi berbagai pagelaran dan budaya di Giliraja.
“Banyak pertunjukan di pulau Giliraja, bapak-ibu sudah bisa merasakan sendiri, kita tidak bisa menjustis ini dan itu, karenanya mari bersolawat agar bumi yang kita pijak ini mendapat syafaatnya,” tuturnya.
Pihaknya berharap, deklarasi ini mendapat dukungan pemerintah desa setempat lewat infrastruktur yang menunjukkan Giliraja Pulau Solawat Nariyah, semisal dibangun gerbang selamat datang dibeberapa pintu masuk setiap desa yang bertuliskan ‘selamat datang di Pulau Sholawat Nariyah’.
Para tokoh pulau Giliraja berfoto bersama usai deklarasi Giliraja Pulau Sholawat
Sementara itu, KH. Thaifur Ali Wafa dalam tausiyahnya menyampaikan beberapa manfaat membaca shalawat. “Pengamal shalawat yang Istiqamah, hidup di dunia akan bahagia, di alam kubur juga bahagia,” terang Pengasuh Pondok Pesantren Assadad Sumenep ini.
Dalam bahasa Madura, KH. Thaifur mengungkapkan bahwa bagi yang suka mengamalkan sholawat, Insya Allah akan terkabul hajatnya.
“Selakoh macah Solawat bisah cepet tekah hajat padanah kajuh tonoh e opber’. (pengamal solawat keinginan baiknya akan cepat diterima oleh Allah sebagaimana kayu bakar dilalap api),” imbuhnya.
Diakhir tausiyahnya, kyai Thaifur berharap agar pasca deklarasi ada ghiroh baru dalam membaca dan mengamalkan sholawat.
“Saya berharap warga Giliraja tidak sekedar deklarasi tapi harus ada tindak lanjut nyata membaca sholawat setiap waktu, harus Istiqamah,” pinta kyai kharismatik ini.
Pantauan media ini, deklarasi Giliraja Pulau Solawat Nariyah ini ditandai dengan penandatanganan prasasti bener yang diawali oleh KH. Thaifur Ali Wafa diikuti oleh kyai Mushalla dan Pengasuh Pesantren Se-Giliraja, kemudian disusul kepala desa, para ketua kelompok salawat dan warga Giliraja yang hadir. (Fiq/Arif/Dewi)

Comment