SUMENEP, (News Indonesia) – Satu persatu Puskesmas mempertontonkan pelayanan Kesehatan Lingkungan (Kesling) yang buruk kepada publik. Padahal, Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan pemerintah di bidang kesehatan. Ini tidak terlepas dari lemahnya pengawasan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Pasalnya, Dinkes justru terkesan ‘pasang badan’ terhadap petugas Puskemas yang lalai terhadap kesehatan lingkungan (kesling) yang ada di Puskesmas.
Seperti yang diberitakan media ini sebelumnya, pada Rabu (24/01/2018), Kesling yang ada di Puskesmas Pragaan, kecamatan Pragaan, kabupaten Sumenep sangat memprihatinkan.
Dari keluhan warga setempat, merasa geram dengan kondisi lingkungan Puskesmas yang jorok dengan sampah berserakan dimana-mana. Tak hanya itu, kondisi kamar mandi yang kumuh dan tidak layak lagi digunakan. Masyarakat juga berharap itu segera mendapat perhatian dari pemerintah setempat, utamanya dalam hal ini Dinas Kesehatan.
Baca Juga: Kesling Puskesmas Pragaan Memprihatinkan, Kadinkes Sumenep Menutup Diri
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep, H. Moh. Subaidi menilai rentetan keluhan tersebut bukan hanya baru-baru ini. Namun hal itu tidak lepas dari lemahnya pengawasan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep. Kasus-kasus tersebut tidak hanya merugikan masyarakat, tapi juga terkesan mencederai akreditasi dari Puskesmas.
“Ini harusnya bukan menjadi persoalan sekarang. Karena kalau di Puskesmas sudah tidak bersih dan kurang sehat, bagaimana orang yang mau berobat menjadi sehat, kan tidak mungkin sehat,” tutur H. Moh Subaidi saat ditemui diruang kerjanya. Kamis, (01/02/2018) siang.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menekan pegawai Puskesmas bekerja secara maksimal dalam pengawasan kesehatan. Pihaknya juga meminta Dinkes mengambil langkah-langkah menambahan Sumber Daya Manusia (SDM) itu disegerakan agar pelayanan Puskesmas maksimal.
“Salah satu upaya yang sudah disetujui komisi IV, dari masing-masing puskesmas harus ada penambahan SDM seperti cleaning servis yang menangani kebersihan. Sehingga, tidak ada lagi keluhan tentang kebersihan,” tegasnya.
Subaidi juga menuding jika kesehatan dan pelayanan Puskesmas tidak bisa memadai kebutuhan masyarakat. Dianggapnya akreditasi Puskesmas dilingkup Dinkes itu gagal.
“Jangan menyalahkan masyarakat, jika masyarakat memberikan keluhan itu. Berarti secara tidak langsung akreditasi Puskesmas tersebut gagal,” imbuhnya. (Sya/Indah)
Comment