Ini Alasan Kiai Ramdlan Siradj All Out Dukung Fauzi-Eva

TEGAS: KH. Ramdlan Siradj saat memaparkan alasan mendukung Paslon 1, Achmad Fauzi - Dewi Khalifah.

SUMENEP, (News Indonesia) — Mantan Bupati Sumenep, KH Ramdlan Siradj melabuhkan dukungan dalam Pilkada 2020 kepada Paslon nomor 1, Achmad Fauzi – Nyai Hj Dewi Khalifah.

Dalam acara silaturahmi para alumni Annuqayah, guru ngaji dan masyarakat yang juga dihadiri K. Hazmi Basyir di Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng beberapa waktu lalu, sosok kaharismatik ini berbicara panjang lebar soal alasan dukungan tersebut.

Semula tokoh yang sekaligus politisi kawakan Kota Keris ini bercerita ihwal proses pencalonan sejumlah tokoh yang digadang-gadang akan maju dalam Pilbup.

“Kenapa saya dukung nomor 1? Hal itu tak lepas dari proses awal pencalonan. Karena saya tahu, dan sempat terlibat di dalamnya,” ungkap KH. Ramdlan Siradj, Sabtu (28/11/2020).

Menurutnya, meski Wakil Bupati Paslon 02 adalah adik sepupunya, yakni KH Ali Fikri, ia tetap akan mendukung pasangan yang mengusung tagline ‘Bismillah Melayani’. Sebab, sejak awal yang digadang maju dalam Pilbup sebagai calon Bupati dari Pondok Pesantren Annuqayah adalah KH. Muhammad Salahuddin A. Warits atau Ra Mamak, yang tak lain adalah adik dari KH. Ali Fikri.

Namun, lanjut Kiai Ramdlan, saat Ra Mamak mendaftar ke sejumlah partai politik untuk diusung sebagai calon bupati, tak satupun ada yang merekom, termasuk PPP.

“Karena PPP sendiri sudah memiliki pandangan, ingin ‘bermesraan’ dengan PKB. Sementara PKB memberikan rekomendasi kepada Pak Fattah Jasin,” ujarnya.

Di samping itu, ia mengaku tersindir oleh pernyataan Fattah Jasin yang mengatakan bahwa selama 20 tahun Sumenep ‘tidur’.

“Pak Fauzi itu juga siap melanjutkan program yang baik selama 10 tahun masa kepemimpinan saya. Komitmennya sangat luar biasa,” urainya.

Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka Bluto ini menilai Fauzi sudah berpengalaman mendampingi A. Busyro Karim selama 5 tahun.

“Analisa saya, peluang untuk menang lebih besar ada pada Fauzi. Kenapa? Bukan karena uang, tapi karena tokoh-tokoh yang ingin mencalonkan sebagai Bupati, seperti Ra Mamak dan Kiai Unais (Ali Hisyam) tak diberi jalan oleh partai politik,” simpulnya.

“Nah dari itu semua, akhirnya kami memutuskan, bismillah tawakkaltu ‘alallah, etembhang adukung oreng se kala’a, kan bango’ adukung se (memiliki peluang lebih besar untuk. red.) menang,” tandas mantan Bupati dua periode ini. (*)

Comment