Industri Rokok Lokal Sumenep Meningkat, Petani dan Buruh Rasakan Manfaatnya

Foto: Ilustrasi Petani merawat tembakau (Foto: Istimewa).

SUMENEP, (News Indonesia) – Perkembangan industri rokok lokal di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur membawa angin segar bagi sektor pertanian dan tenaga kerja.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Chainur Rasyid menyebutkan bahwa peningkatan luas lahan tembakau serta kenaikan harga jual memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani dan buruh pabrik.

“Luas lahan tembakau pada tahun 2024 mencapai hampir 16 ribu hektare, meningkat dari 14 ribu hektare pada tahun sebelumnya,” ujarnya, Senin (17/2/2025).

Menurutnya, pertumbuhan ini didorong oleh tingginya permintaan industri rokok lokal. “Petani semakin antusias menanam tembakau karena industri rokok terus berkembang. Hal ini berdampak positif pada pendapatan mereka,” sebutnya.

Sebagai upaya mendukung keberlanjutan sektor ini, Pemerintah Kabupaten Sumenep menetapkan kenaikan Titik Impas Harga Tembakau (TIHT) tahun 2024 melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 188/252/Kep/435.013/2024.

Senada dengan hal itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Kadisperindag) Sumenep, Moh. Ramli, menyebutkan bahwa penyesuaian harga ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Berikut daftar harga terbaru tembakau di Sumenep:

Tembakau Gunung: Rp66.983 per kg (sebelumnya Rp55.500)

Tembakau Tegal: Rp61.604 per kg (sebelumnya Rp47.000)

Tembakau Sawah: Rp46.142 per kg (sebelumnya Rp40.000)

“Kenaikan harga ini memberikan kepastian bagi petani dalam menjual hasil panennya. Dengan harga yang lebih stabil, mereka dapat menikmati keuntungan yang lebih layak,” ungkap Ramli.

Selain memberikan keuntungan bagi petani, pertumbuhan industri rokok lokal juga membuka lebih banyak lapangan pekerjaan di sektor pengolahan tembakau.

Abdul Hadi, petani tembakau asal Kecamatan Manding, merasa terbantu dengan kebijakan ini.

“Dulu harga tembakau sering fluktuatif, membuat kami kesulitan merencanakan masa depan. Namun, dengan kebijakan baru ini, pendapatan kami lebih stabil,” katanya.

Hal serupa dirasakan oleh para buruh pabrik rokok. Fatmawati, salah satu pekerja pabrik rokok lokal, mengungkapkan bahwa semakin banyak warga yang mendapatkan pekerjaan tetap.

“Industri rokok yang berkembang membawa dampak positif bagi kami. Sekarang, banyak yang dulunya bekerja serabutan bisa mendapatkan penghasilan lebih stabil,” tuturnya.

Dengan tren pertumbuhan ini, petani dan buruh berharap pemerintah terus memberikan dukungan agar industri rokok lokal semakin maju dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.***

Comment