SUMENEP, (News Indonesia) – Kehadiran mantan Bupati Sumenep, KH. Ramdlan Siradj dalam debat putaran kedua yang digelar oleh KPU Sumenep pada Senin (23/11) malam di Hotel Utami Sumekar tak luput dari potret dan perhatian kuli tinta.
Pasalnya, sosok kiai kharismatik yang pernah menjabat sebagai Bupati Sumenep dua periode menilai Cabup Achmad Fauzi dan Cawabup Nyai Hj. Dewi Khalifah adalah simbol menuju kebaikan untuk kabupaten berlambang kuda terbang.
“Program-program yang ditawarkan pasangan Fauzi – Nyai Eva lebih memberikan harapan untuk Sumenep lebih baik ke depan,” katanya kepada sejumlah, usai acara debat.
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Karangcempaka Bluto ini menambahkan, dirinya melihat kesamaan visi dan misi dalam diri Paslon yang mengusung tagline ‘Bismillah Melayani’.
“Saya sebagai orang yang pernah berkhidmat untuk Kabupaten Sumenep ini menilai pasangan Fauzi – Eva lebih memberikan harapan kepada Sumenep ke depan,” tegasnya.
Di samping itu, menurutnya, komitmen Paslon berjargon Nasionalis Religius ini memang benar-benar sudah jelas ingin melanjutkan dan meningkatkan program kepemimpinan Bupati Sumenep sebelum-sebelumnya.
KH. Ramdlan Siradj menyaksikan langsung debat publik calon bupati dan wakil bupati yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin, 23 November 2020, malam.
Kehadiran kiai kharismatik yang sekaligus mantan Bupati Sumenep dua periode itu tentunya untuk memberikan support kepada calon yang didukungnya, yakni Achmad Fauzi yang pada pilbup kali ini berpasangan dengan Nyai Hj. Dewi Khalifah atau Nyai Eva.
Usai menyaksikan debat publik calon bupati dan calon wakil bupati yang kedua, Kiai Ramdlan menyatakan, program-program yang ditawarkan pasangan Fauzi – Nyai Eva lebih memberikan harapan untuk Sumenep lebih baik ke depan.
“Saya sebagai orang yang pernah berkhidmat untuk Kabupaten Sumenep ini menilai pasangan Fauzi – Eva lebih memberikan harapan kepada Sumenep ke depan,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka, Bluto, ini.
Di samping itu, komitmen Achmad Fauzi yang ingin melanjutkan dan meningkatkan program kepemimpinan Bupati Sumenep sebelum-sebelumnya dinilai sebagai hal positif.
“Pada prinsipnya, kepemimpinan itu adalah estafet. Makanya, pemimpin-pemimpin sebelumnya telah melakukan upaya-upaya yang terbaik. Tinggal bagaimana hal-hal yang mungkin kurang, itu disempurnakan. Dikembangkan. Makanya saya menganggap, di Pak Fauzi ini lebih memberikan harapan untuk Sumenep ke depan,” tandasnya.
Sekadar informasi, tema debat yang berlangsung pada Senin (23/11) malam di Hotel Utami Sumekar adalah memajukan dan menyelesaikan persoalan daerah di tengah Covid-19. (*)
Comment