PAMEKASAN, (News Indonesia) – Masyarakat pesisir di Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, kini memiliki akses lebih dekat terhadap layanan perbankan syariah. PT Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar meresmikan kantor cabang baru di wilayah tersebut pada Rabu (1/10/2025).

Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, H. Hairil Fajar, mengatakan pembukaan cabang Pasean tidak hanya sebatas memperluas jaringan usaha, tetapi juga sebagai bentuk komitmen menghadirkan layanan keuangan bagi masyarakat pesisir yang selama ini masih minim akses perbankan.

“Pasean dikenal sebagai daerah pesisir dengan potensi besar di sektor perikanan, perdagangan, dan UMKM. Kehadiran BPRS Bhakti Sumekar di sini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam mengelola keuangan dengan lebih mudah, cepat, dan sesuai prinsip syariah,” ujarnya.

Hairil menambahkan, keberadaan cabang baru ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan masyarakat pesisir. Dengan akses yang lebih dekat, masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan layanan perbankan syariah untuk mendukung usaha, menabung dengan aman, serta merencanakan keuangan keluarga secara lebih bijak.

“Kami ingin menjadi mitra masyarakat pesisir, bukan hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal. UMKM pesisir bisa berkembang lebih baik jika memiliki akses modal dan layanan perbankan yang tepat,” tambahnya.

Antusiasme warga Pasean terhadap kehadiran kantor cabang baru ini cukup tinggi. Menurut Hairil, hal itu menjadi bukti bahwa masyarakat pesisir sangat membutuhkan layanan keuangan yang terjangkau dan sesuai kebutuhan mereka.

“Atas dukungan pemerintah daerah dan kepercayaan masyarakat, kami optimis cabang Pasean bisa menjadi titik awal terbangunnya pertumbuhan ekonomi pesisir yang lebih inklusif,” pungkasnya.

Dengan peresmian ini, BPRS Bhakti Sumekar mempertegas perannya sebagai bank syariah daerah yang fokus pada pelayanan masyarakat, termasuk di wilayah pesisir Madura yang selama ini belum tersentuh maksimal oleh layanan keuangan formal. (*)