JEMBER, (News Indonesia) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) ESDM Jember menggandeng Bulog Cabang Jember menggelar operasi pasar dalam rangka stabilisasi ketersediaan stok dan harga minyak goreng.
Antusiasme masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga eceran tertinggi sesuai instruksi pemerintah pusat itu terlihat dengan dipadatinya stand milik Bulog yang mulai dibuka Selasa (22/02/2022) jam 8 pagi.
Kepala Bulog Jember Achmad Mustari mengatakan, Bulog saat ini memiliki stok minyak goreng kemasan 1L sebanyak 2.100 liter dan kemasan 2L sebanyak 2.100 liter, dengan harga Rp14.000 perliternya.
“Pada tahap pertama ini kami menyiapkan 4.200 liter minyak goreng dengan sasaran masyarakat langsung, menggunakan pola penjualan sebanyak 2 liter perorang. Sementara, untuk mencegah kerumunan masyarakat, kami menggunakan nomor antrean setiap hari dengan batas maksimal 150 nomor atau 300 liter perhari,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Diseperindag ESDM Jember Bambang Saputro menyampaikan, kondisi pasar saat ini baik modern maupun tradisional tidak jauh berbeda.
Secara umum ketersediaan minyak goreng di toko modern masih ada, sementara di pasar tradisional stok minyak goreng tidak menentu karena keterbatasan barang.
Bambang menyatakan, untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng, Kementerian Perdagangan RI sudah berupaya mencukupi kebutuhan nasional dan daerah di Provinsi Jawa Timur.
“Kebutuhan minyak goreng nasional setiap bulannya itu sekitar 327 juta liter, dan mulai tanggal 14 Februari sebenarnya sudah ada suplai pasokan sekitar 115 juta liter. Dari jumlah sekian itu, seperti yang disampaikan Dirjen Perdagangan itu 20 persennya untuk mencukupi suplai kebutuhan minyak goreng masyarakat di Jawa Timur,” tuturnya.
Dengan pasokan sebesar itu, kata Bambang, sebenarnya Jawa Timur sudah banjir stok minyak goreng namun, kenyataan di lapangan tidak seperti yang diharapkan. Kelangkaan diduga terjadi karena jalur distribusi dari produsen sampai ke konsumen itu masih kurang lancar dan tertib.
“Suplai sebenarnya sudah cukup tapi kok masih seperti ini (langka), ini menjadi tugas kita bersama. Kami minta tolong kepada masyarakat Jember mungkin ada yang mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh para distributor agen-agen minyak goreng atau toko-toko bisa melaporkan kepada kami,” ucap mantan Camat Kaliwates itu.
Bambang juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng, terutama kepada Bulog Jember yang menggelontorkan ribuan liter minyak goreng dan stand pembelian.
“Kami Pemkab Jember mengucapkan terima kasih kepada Bulog Cabang Jember atas perhatiannya kepada masyarakat. Direncanakan stok (4.200 liter) yang ada saat ini akan kami distribusikan sampai 10 hari ke depan,” ucapnya.
Bambang berharap, kolaborasi antara Disperindag dan Bulog Jember terus berlanjut rutin menggelar operasi pasar tidak hanya di pelataran Bulog tetapi juga di pasar-pasar tradisional atau di kecamatan lainnya.
JEMBER, (News Indonesia) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) ESDM Jember menggandeng Bulog Cabang Jember menggelar operasi pasar dalam rangka stabilisasi ketersediaan stok dan harga minyak goreng.
Antusiasme masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga eceran tertinggi sesuai instruksi pemerintah pusat itu terlihat dengan dipadatinya stand milik Bulog yang mulai dibuka Selasa (22/02/2022) jam 8 pagi.
Kepala Bulog Jember Achmad Mustari mengatakan, Bulog saat ini memiliki stok minyak goreng kemasan 1L sebanyak 2.100 liter dan kemasan 2L sebanyak 2.100 liter, dengan harga Rp14.000 perliternya.
“Pada tahap pertama ini kami menyiapkan 4.200 liter minyak goreng dengan sasaran masyarakat langsung, menggunakan pola penjualan sebanyak 2 liter perorang. Sementara, untuk mencegah kerumunan masyarakat, kami menggunakan nomor antrean setiap hari dengan batas maksimal 150 nomor atau 300 liter perhari,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Diseperindag ESDM Jember Bambang Saputro menyampaikan, kondisi pasar saat ini baik modern maupun tradisional tidak jauh berbeda.
Secara umum ketersediaan minyak goreng di toko modern masih ada, sementara di pasar tradisional stok minyak goreng tidak menentu karena keterbatasan barang.
Bambang menyatakan, untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng, Kementerian Perdagangan RI sudah berupaya mencukupi kebutuhan nasional dan daerah di Provinsi Jawa Timur.
“Kebutuhan minyak goreng nasional setiap bulannya itu sekitar 327 juta liter, dan mulai tanggal 14 Februari sebenarnya sudah ada suplai pasokan sekitar 115 juta liter. Dari jumlah sekian itu, seperti yang disampaikan Dirjen Perdagangan itu 20 persennya untuk mencukupi suplai kebutuhan minyak goreng masyarakat di Jawa Timur,” tuturnya.
Dengan pasokan sebesar itu, kata Bambang, sebenarnya Jawa Timur sudah banjir stok minyak goreng namun, kenyataan di lapangan tidak seperti yang diharapkan. Kelangkaan diduga terjadi karena jalur distribusi dari produsen sampai ke konsumen itu masih kurang lancar dan tertib.
“Suplai sebenarnya sudah cukup tapi kok masih seperti ini (langka), ini menjadi tugas kita bersama. Kami minta tolong kepada masyarakat Jember mungkin ada yang mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh para distributor agen-agen minyak goreng atau toko-toko bisa melaporkan kepada kami,” ucap mantan Camat Kaliwates itu.
Bambang juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng, terutama kepada Bulog Jember yang menggelontorkan ribuan liter minyak goreng dan stand pembelian.
“Kami Pemkab Jember mengucapkan terima kasih kepada Bulog Cabang Jember atas perhatiannya kepada masyarakat. Direncanakan stok (4.200 liter) yang ada saat ini akan kami distribusikan sampai 10 hari ke depan,” ucapnya.
Bambang berharap, kolaborasi antara Disperindag dan Bulog Jember terus berlanjut rutin menggelar operasi pasar tidak hanya di pelataran Bulog tetapi juga di pasar-pasar tradisional atau di kecamatan lainnya.
JEMBER, (News Indonesia) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) ESDM Jember menggandeng Bulog Cabang Jember menggelar operasi pasar dalam rangka stabilisasi ketersediaan stok dan harga minyak goreng.
Antusiasme masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga eceran tertinggi sesuai instruksi pemerintah pusat itu terlihat dengan dipadatinya stand milik Bulog yang mulai dibuka Selasa (22/02/2022) jam 8 pagi.
Kepala Bulog Jember Achmad Mustari mengatakan, Bulog saat ini memiliki stok minyak goreng kemasan 1L sebanyak 2.100 liter dan kemasan 2L sebanyak 2.100 liter, dengan harga Rp14.000 perliternya.
“Pada tahap pertama ini kami menyiapkan 4.200 liter minyak goreng dengan sasaran masyarakat langsung, menggunakan pola penjualan sebanyak 2 liter perorang. Sementara, untuk mencegah kerumunan masyarakat, kami menggunakan nomor antrean setiap hari dengan batas maksimal 150 nomor atau 300 liter perhari,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Diseperindag ESDM Jember Bambang Saputro menyampaikan, kondisi pasar saat ini baik modern maupun tradisional tidak jauh berbeda.
Secara umum ketersediaan minyak goreng di toko modern masih ada, sementara di pasar tradisional stok minyak goreng tidak menentu karena keterbatasan barang.
Bambang menyatakan, untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng, Kementerian Perdagangan RI sudah berupaya mencukupi kebutuhan nasional dan daerah di Provinsi Jawa Timur.
“Kebutuhan minyak goreng nasional setiap bulannya itu sekitar 327 juta liter, dan mulai tanggal 14 Februari sebenarnya sudah ada suplai pasokan sekitar 115 juta liter. Dari jumlah sekian itu, seperti yang disampaikan Dirjen Perdagangan itu 20 persennya untuk mencukupi suplai kebutuhan minyak goreng masyarakat di Jawa Timur,” tuturnya.
Dengan pasokan sebesar itu, kata Bambang, sebenarnya Jawa Timur sudah banjir stok minyak goreng namun, kenyataan di lapangan tidak seperti yang diharapkan. Kelangkaan diduga terjadi karena jalur distribusi dari produsen sampai ke konsumen itu masih kurang lancar dan tertib.
“Suplai sebenarnya sudah cukup tapi kok masih seperti ini (langka), ini menjadi tugas kita bersama. Kami minta tolong kepada masyarakat Jember mungkin ada yang mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh para distributor agen-agen minyak goreng atau toko-toko bisa melaporkan kepada kami,” ucap mantan Camat Kaliwates itu.
Bambang juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng, terutama kepada Bulog Jember yang menggelontorkan ribuan liter minyak goreng dan stand pembelian.
“Kami Pemkab Jember mengucapkan terima kasih kepada Bulog Cabang Jember atas perhatiannya kepada masyarakat. Direncanakan stok (4.200 liter) yang ada saat ini akan kami distribusikan sampai 10 hari ke depan,” ucapnya.
Bambang berharap, kolaborasi antara Disperindag dan Bulog Jember terus berlanjut rutin menggelar operasi pasar tidak hanya di pelataran Bulog tetapi juga di pasar-pasar tradisional atau di kecamatan lainnya. (*)
Comment