Jember Teacher Fest 2023 dan Kegelisahan Para Guru, Diminta Bayar Rp 200 Ribu untuk Dapat ID Zoom?

Foto: Event Jember Teacher Fest (JTF) 2023, dengan tagline "Saya Guru Hebat Milenial Berprestasi".

JEMBER, (News Indonesia) – Kabupaten Jember dalam beberapa hari ke depan bakal mengadakan sebuah acara besar yang melibatkan seluruh guru dalam event Jember Teacher Fest (JTF) 2023.

Acara dengan tagline “Saya Guru Hebat Milenial Berprestasi” itu digelar selama 3 hari mulai tanggal 17 sampai 19 Oktober 2023.

Latar belakang dilaksanakan JTF 2023 disebutkan, berbagai tantangan cara mengajar yang sesuai dengan zamannya akan dapat menghasilkan lulusan yang siap menghadapi pergerakan digitalisasi.

Untuk itu, tenaga pendidik dituntut memiliki kompetensi digital mengikuti perkembangan zaman melalui skill dan teknik pengajaran baru.

Bupati Hendy Siswanto mendukung acara tersebut dengan mengajak seluruh guru di Jember untuk berpartisipasi mengikuti JTF 2023.

Baca Juga: Kecewa Putusan Kejaksaan, Puluhan Warga Desa Puger Wetan Datangi DPRD dan Kejari Jember

“Saya Bupati Jember mengajak seluruh guru di Kabupaten Jember untuk mengikuti kegiatan Jember Teacher Fest 2023 yang tentunya berguna untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas guru sehingga menjadikan guru yang hebat milenial dan berprestasi. Wes Wayahe Guru Jember Keren,” ujar Bupati dalam video yang diterima media ini.

Namun, kegiatan apik tersebut seolah ternodai usai adanya pesan berantai yang beredar di grup Whatsapp guru tentang adanya penarikan uang partisipasi dengan dalih investasi tiket untuk menyukseskan acara.

“Tolong kerjasamanya bapak/ibu untuk menginfokan kepada KS dan guru di wilayah panjenengan semua tentang kegiatan Jember Teacher Festival karena kegiatan tersebut penting, dan dapat atensi dari pimpinan, tolong segera dikoordinasikan per kecamatan, saya minta laporan progress per kecamatan, terimakasih”.

Pesan kedua menyusul diakhiri arahan untuk mengirimkan sejumlah uang ke rekening seseorang.

“Sesuai petunjuk, untuk pembayaran bisa langsung transfer ke panitia, dan bukti transfernya di print lalu di beri nama sesuai dengan yang tercantum di link pendaftaran, untuk selanjutnya diserahkan kepada K3S lembaga setempat, oleh karena itu diharapkan K3S mempunyai list peserta / lembaga, untuk memudahkan crosscheck. Terimakasih untuk kerjasamanya, investasi tiket dapat ditransfer ke no rekening: Bank BRI An . Herdinalsky No rek. 0058 0100 2132 563”.

Kedua pesan tersebut tidak diketahui siapa pengirimnya, namun diarahkan ke panitia. Belakangan terungkap, uang partisipasi yang harus dibayar setiap guru sebesar Rp 200 ribu.

Salah satu guru SD di wilayah selatan Jember berinisial NN mengatakan, info adanya uang partisipasi membuat para guru kaget dan menjadi kasak kusuk di grup sekolah.

“Banyak yang kaget kok tiba-tiba disuruh bayar, ini mendadak. Padahal waktu rapat sosialisasi sebelumnya tidak ada bicara uang,” ucapnya, Sabtu (7/10/2023).

NN menuturkan, untuk mengikuti JTF para Guru diharuskan mendaftarkan diri melalui link yang disediakan penyelenggara https://linkr.bio/daftar.jember.teacher.fest . Sampai di sini NN menganggap masih normal hingga tersiar info adanya uang partisipasi setiap guru.

“Banyak yang sudah mendaftar, bisa dilihat di grup telegram Jember Teacher Fest ada 1500-an guru yang sudah masuk. Saya sendiri langsung keluar dari telegram pas tahu disuruh bayar, ya kayak dijebak rasanya. Bisa dihitung sendiri 300 juta yang dikumpulkan kalau ribuan guru itu semua bayar,” jelas NN.

NN pesimis JTF akan sukses. Alasannya selain berbayar, acaranya sendiri digelar hanya via zoom selama 3 hari. Setelah guru melakukan pembayaran akan diberi tiket/ID zoom untuk masuk ke acara. Bahkan, yang tidak masuk akal menurutnya adalah jam acara yang dimulai pukul 08.00 – 17.00 WIB.

“Aneh ya masa cuma zoom 3 hari disuruh bayar 200 ribu, gratis saja belum tentu banyak yang mau apalagi bayar. Terus jam acaranya kan terbentur waktu mengajar mulai pagi sampai sore. Kami kan guru masa 3 hari mantengin zoom tidak ngajar anak-anak,” tandasnya.

Di tempat terpisah, RD seorang guru SD di kawasan kota Jember mengungkapkan hal yang sama.

Ia menuturkan, semua guru PNS dan PPPK ditarik Rp 200 ribu untuk mengikuti JTF. Memang tidak wajib, tetapi ada intimidasi agar guru dengan sukarela berpartisipasi dalam acara tersebut.

“Sebenarnya itu tidak wajib tapi ditekan, ditakut-takuti yang begini lah apa lah kan sama saja,” ujarnya.

RD menduga acara besar ini dijadikan sebuah proyek oleh oknum dalam memanfaatkan momen. Namun, ia tidak berani membeberkan terlalu jauh.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Jember Hadi Mulyono dikonfirmasi terkait kabar tak sedap tersebut tidak banyak berkomentar. Ia mengalihkan agar meminta klarifikasi dari pihak penyelenggara.

“Monggo minta informasinya ke penyelenggaranya mas, Indonesia Inspiring Teacher mas,” kata Hadi.

Untuk diketahui, Jember Teacher Fest 2023 yang digelar mulai tanggal 17-19 Oktober menghadirkan tiga orang pemateri. Seto Mulyadi selaku Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Ir. Djarot, M.Pd selaku penulis dan motivator, serta Husayn Muhyideen Ali selaku Wakil Direktur School of Human dan Co-Founder Pabrik Guru. (*)

Comment