Bupati Faida Bersama Anak Yatim Berdoa Untuk Pemilu Damai

JEMBER, (News Indonesia) – Sehari jelang pemungutan suara Pemilu serentak 2019 Bupati Faida mengundang ratusan anak yatim ke Pendopo Wahyawibawagraha.
Di depan anak-anak dan para pendampingnya Bupati Faida meminta doa agar pelaksanaan Pemilu 2019 di Jember berjalan lancar, aman, dan damai.
“Ibu ingin hari ini kita menggelar doa bersama karena, ibu punya gawe besar,  supaya Pemilu besok ini damai dan tentram,” ucapnya, Selasa (16/4/2019) sore.
Doa bersama anak yatim ini juga untuk Pemilu yang menghasilkan pemimpin yang baik bagi bangsa dan menghasilkan wakil-wakil rakyat terbaik untuk Kabupaten Jember.
“Pilihan beda sudah biasa di negeri demokrasi,” ujarnya. Jangan hanya karena berbeda pilihan mengorbankan kepentingan anak yatim. “Mereka lebih penting daripada ribut-ribut pilihan,” imbuhnya.
Kepada pengasuh anak yatim, bupati meminta data anak yatim untuk didaftarkan sebagai peserta asurasi kesehatan dan beasiswa untuk sekolah.
Bupati telah menngeluarkan peraturan yang mengatur semua anak yatim dan yatim piatu di Jember beserta keluarganya diberikan asuransi kesehatan gratis dari Pemerintah Kabupaten Jember.
Seluruh anak yatim dan yatim piatu berhak mendapatkan beasiswa hingga perguruan tinggi.
“Anak-anak tidak boleh ragu-ragu, tidak boleh berpikir tentang biaya. Ibu sudah berjanji, ibu akan bersama orang tua kalian, mengawal pendidikan kalian sampai setinggi-tingginya,” tutur Bupati.
Tugas pendidikan anak yatim bukan hanya tugas pengasuh. Pendidikan anak yatim juga menjadi tugas bupati sebagai kepala daerah.
“Mereka adalah tanggung jawab kita bersama, ketika terdapat masalah tolong hubungi saya,” pintanya kepada pengasuh anak yatim yang mendampingi.
Bupati juga menyampaikan, peraturan Bupati Jember tentang beasiswa bagi anak-anak yang hafal Al-Qur’an minimal satu juz.
Bupati mengatakan, kegiatan ini tidak ada hubungan dengan politik. Ini untuk doa bersama, bersilaturrahmi, dan mendata anak-anak.
“Kita memang memerlukan doa bersama mereka, sekaligus mendata, karena tahun lalu kita sudah ada data 10.500 anak yatim, juga dicek jika ada yang terlewat atau ada anak yatim baru,” pungkasnya. (Eko/Jie)

Comment