Peringati Harlah NU ke-96, Ratusan Kader NU Padati Aula Aswaja MWC NU Gapura

SUMENEP, (News Indonesia) — Ratusan kader Nahdlatul Ulama, baik Ansor, Fatayat, Muslimat, IPNU dan IPPNU, menghadiri acara Jalsah Rajabiyah 1440 H yang digagas Majlis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDS RA) PAC GP Ansor Gapura, di Aula Aswaja Kantor MWC NU Gapura, Senin (25/3/2019).
Ketua PAC GP Ansor Gapura Marzuki dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan Jalsah Rojabiyah merupakan agenda puncak MDS RA PAC GP Ansor Gapura yang bentuk seminar penguatan Ke-NU-an di Harlah NU yang ke-96 dengan tema “Mempertegas Jati Diri dan Arah Perjuangan Nahdlatul Ulama”.
“Kami tidak menyangka kader NU antusiasnya sebanyak ini, sampai aula ini penuh, Alhamdulillah kami bersyukur sekali, semoga ini barokah dan menjadi nilai pengabdian kami,” paparnya.
Ditambahkan Ketua MDS RA Gapura Gus Wafi Dhimyati, Jalsah Rojabiyah bertujuan untuk memperkuat ideologi kader Ansor dalam ber-NU agar sejalan dengan alur yang digariskan Nahdlatul Ulama.
“Seminar ini merupakan penguatan jati diri kepada kader Ansor khususnya dan kader-kader NU lainya supaya tetap dalam satu komando seperti apa yang di gariskan Nahdlatul Ulama,” imbuhnya.
Selain itu K. A. Warist Umar, yang merupakan Instruktur Nasional PKPNU sekaligus narasumber dalam acara tersebut menyampaikan, bahwa pola gerakan dakwah kader Nahdlatul Ulama yang sangat relevan di era milenial menggunakan tiga strategi, Tazawaru Ba’dluhum Ba’dlo, Tawashau Bil Haqqi Watawashau Bis Shabri, dan Taqarrub Ilallah.
“Pola gerakan yang harus dilakukan para kader bukan dengan kekerasan tetapi menggunakan 3 pola gerakan yaitu, Gerakan saling mengunjungi satu dengan yang lain (Tazawaru Ba’dluhum Ba’dlo) atau pakai gerakan yang kedua; saliang menasehati tentang kebenaran dan kesabaran (Tawashau Bil Haqqi Watawashau Bis Shabri) dan atau yang terahir Mendekatkan diri kepada ALLAH (Taqarrub Ilallah),” jelasnya.
Jika tiga hal tersebut dipraktekkan menurut A. Warist yang juga menjabat sebagai ketua komisioner KPU Sumenep merasa sangat yakin tidak akan ada namaya kekerasan dalam beragama.
“Kalau yang tiga pola itu di praktekkan saya yakin tidak ada kekerasan dan paksaan dalam beragama” tandasnya.
Acara tersebut ditutup dengan doa oleh KH. Moh. Ma’ruf yang menjabat sebagai ketua Rois Aam MWC NU Gapura. (Rls/*)

Comment