IAIN Madura Gelar Seminar Integrasi Religius dan Nasionalis Menuju Pemilu Damai
PAMEKASAN, (News Indonesia) — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, menyelenggarakan Seminar Nasional yang diadakan oleh Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari dengan Tema “Integrasi Religius dan Nasionalis Menuju Pemilu Damai” di ruang Auditorium IAIN Madura. Sabtu (16 Maret 2019).
Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari, Polres Pamekasan dan Rektor Institut Agama Islam Negeri Madura, Anggota Dewan Pers, Kabag Kemahasiswaan, dan seluruh peserta seminar yang berjumlah kurang lebih 300 orang, berjalan hidmat.
Dalam sambutannya Rektor IAIN Madura, Mohammad Kosim berterimakasih karena telah dipercaya menjadi tuan rumah dalam acara ini.
“Kami sebagai tuan rumah mengucapkan terimaksih karena telah dipercaya oleh Pusat kajian pemikiran Hasyim ‘Asyari dalam melaksanakan kegiatan ini,” tutur Mohammad Kosim.
Kosim menambahkan bahwa, hadirnya lembaga kajian di kampus IAIN Madura tentu akan menjadi spirit baru untuk mengkaji pemikiran-pemiran KH. Hasyim Asy’ari.
“Dengan hadirnya lembaga ini di kampus kami, tentunya menjadi semakin bersemangat untuk mengkaji terkait pemikiran-pemikiran K.H Hasyim Asy’ari yang menjadi roh bagi perkembangan islam di nusantara ini,” imbuhnya.
kegiatan yang bermanfaat ini tentu sangat dibutuhkan oleh semua kalangan khususnya bagi mahasiswa yang nantinya akan menjadi penerus dalam mengembangkan dan mencerdaskan bangsa.
“Seperti yang diketahui bahwa kajian tentang integrasi religius dan nasionalis menuju pemilu damai itu dibutuhkan oleh semua kalangan khususnya bagi mahasiswa yang nantinya menjadi penerus dalam mengembangkan dan mencerdaskan bangsa ini,” terang mantan aktivis PMII itu.
Sementara Ketua Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy’ari, Dr. H. Mif Rachim MA mengajak kepada seluruh mahasiswa dan lapisan masyarakat agar tidak terjebak pada persoalan politisasi agama dan isu Sara di tahun politik ini.
“Tidak dapat dipungkiri ditahun politik ini adanya informasi yang tidak seimbang dengan realita, maka dari itu, mari perkokoh persatuan dalam menangkal politisasi Agama dan isu sara,” tandasnya. (AQ/Dewi)
Comment