Pemkab Sumenep Luncurkan Perpustakaan Digital

SUMENEP, (News Indonesia) — Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus melakukan inovasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat, salah satunya melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan meluncurkan aplikasi perpustakaan digital.
Aplikasi perpustakaan digital dengan nama isumenep dapat diunduh di Playstore.
“Masyarakat yang telah mengunduh aplikasi tersebut selanjutnya membuat akun untuk masuk dengan mengisi surat elektronik atau email dan password.” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya, Rabu (20/2/2019)
Menurut Ferdiansyah buku digital di isumenep yang tersedia sebanyak 7.300 buku, namun pihaknya berjanji akan terus menambah pembendaharaan buka digital sesuai kebutuhan masyarakat, tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep.
“Kami pasti terus menambah koleksi buku digital, sebagai upaya untuk memudahkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Dan perpustakaan isumenep ini tidak menggunakan dana APBD Sumenep,” tandasnya.
Pihaknya meyakini, aplikasi perpustakaan digital bisa meningkatkan minat baca masyarakat, apalagi data pengunjung ke perpustakaan daerah setiap tahun terus bertambah.
Berdasarkan data base, kunjungan ke perpustakaan dan kearsipan pada tahun 2018 sebanyak 29.162 orang, dengan rata-rata per bulan 2.340 orang, sedangkan jumlah buku koleksi sebanyak 70.980 eksemplar dengan 23.459 judul buku.
“Kami optimis angka kunjungan bertambah tahun ini melalui perpustakaan digital yang diluncurkan ini” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Edy Rasiyadi, menyampaikan, aplikasi perpustakaan digital memang harus dilakukan mengingat geografis Kabupaten Sumenep terdiri dari daratan dan kepulauan.
Sampai saat ini, menurut mantan Kadis PU Bina Marga ini, pelayanan perpustakaan daerah belum menjangkau ke kecamatan kepulauan, sehingga pemerintah ingin memberikan kemudahan melalui aplikasi perpustakaan digital, terutama untuk masyarakat yang ada di kepulauan.
“Harapannya dengan aplikasi ini, masyarakat gemar membaca buku, sebab mereka terutama yang ada di wilayah kecamatan kepulauan tidak harus mengunjungi perpustakaan daerah untuk mendapatkan buku bacaan, cukup melalui isumenep ini,” jelasnya.
Ia menyampaikan, dengan perpustakaan digital juga mengurangi beban APBD, mengingat untuk pengadaan perpustakaan di kecamatan kepulauan tidak perlu membangun kantor dan membeli tambahan buku. Bahkan dengan aplikasi itu bisa menjangkau semua kecamatan kepulauan asalkan ada jaringan internetnya.
“Kami berharap masyarakat hendaknya memanfaatkan aplikasi perpustakaan digital guna menambah buku bacaan sesuai kebutuhannya, sebab masyarakat bisa membaca buku dimana saja,” pungkasnya. (Imam/Dewi)

Comment