Proyek IPAL Komunal Terancam Longsoran Tebing
LEBAK, (News Indonesia) – Proyek Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) Komunal bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2018 senilai 290 juta lebih, di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, kondisinya terancam longsoran tebing.
Diungkapkan Ningrat, warga RT 01 Desa Pasir Tanjung, kondisi lahan sebelum ada proyek IPAL Komunal sejajar dengan permukiman warga. Namun karena dikeruk alat berat oleh pihak rekanan, sehingga bangunan IPAL Komunal kini berada dibawah tebing.
“Kami khawatir kalau tidak di dum, saat musim penghujan tebing jadi longsor, terlebih diatas proyek IPAL ada dapur permukiman warga,” tuturnya, Kamis (15/10) pada News Indonesia, di sekitar lokasi proyek IPAL Komunal.
Selain itu, dirinya juga mempertanyakan bentuk pemeliharaan atas prasarana IPAL yang telah dibangun oleh pihak rekanan. Seharusnya, imbuh Ningrat, pihak Dinas mengundang warga untuk bermusyawarah melalui pemerintahan Desa, bagaimana tekhnis pemeliharaan IPAL Komunal tersebut.
Tujuannya, dalam musyawarah itu, warga diberikan arahan dan pembinaan terkait tata cara pemeliharaan prasarana IPAL Komunal.
“Jujur pak, kami awam soal pemeliharaan prasrana IPAL Komunal tersebut. Bagaimana kalau IPAL itu nanti meluap, karena kedalamannya hanya 4 meter. Sementara bak IPAL nantinya akan menampung buangan limbah tinja dari 50 Kepala Keluarga,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur CV Arsindo Praja Candra, mengaku belum mengetahui kondisi sebenarnya dari pekerjaan IPAL Komunal tersebut, sebab dirinya memenuhi kini tengah berada diluar kota.
“Saya masih diluar kota kang, nanti saya cek dulu ke bagian lapangan,” kilahnya.
Candra juga menyebutkan, jika tebing yang nyaris longsor itu diluar Rencana Anggaran Biaya ( RAB) IPAL Komunal, sehingga tidak ada anggaran untuk penurapan dan sejenisnya.
Saat ditanya berapa anggaran sesungguhnya dari proyek IPAL Komunal itu, Candra mengaku belum mengetahui persis. “Kalau tak salah anggarannya 100 juta lebih, tapi lebih jelasnya akan saya tanyakan dulu ke orang lapangan,” tukasnya.
Terkait hal itu, Agung Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), belum dapat dihubungi. Upaya konfirmasi sejak Senin hingga berita ini ditulis, Agung selalu tidak berada di ruang kerjanya. “Pak Kabid lagi survai lapangan pak. Coba lain waktu bapak hubungi lagi,” terang seorang staf singkat. (Yans/Dewi)
Comment