DPMD Lumajang Rencanakan Beri Intensif Rutin Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa
LUMAJANG, (News Indonesia) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa/ Kelurahan (DPMD) Kabupaten Lumajang, berencana akan menganggarkan dana insentif transportasi kepada ratusan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (KPMD).
Hal ini disampaikan oleh Kepala DPMD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, Ap. M.Si., pada acara pelatihan KPMD Kabupaten Lumajang 2018, disalah satu aula hotel di Kecamatan Sukodono, Lumajang, siang tadi.
Patria juga melaporkan, bahwa KPMD merupakan kelompok relawan, patut disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Padahal mereka itu, kata Patria yang mendapatkan SK dari Kepala Desa (Kades) masing-masing.
“Salah satu fungsi KPMD adalah sebagai penyusun rencana pembangunan dan fasilitasi musyawarah perencanaan pembangunan,” jelasnya.
Bupati Lumajang, H Thoriqul Haq MML, juga mengatakan hal yang sama bahwa peran KPMD sangatlah penting bagi Pemerintah, baik Pemerintah Desa maupun Pemerintah Kabupaten. “Ini guna mensinkronisasikan pendapat antara Pemerintah Kabupaten dengan Pemerintah Desa, terutama tentang pelayanan kepada masyarakat,” papar mantan Anggota Legislatif Propinsi Jawa Timur ini.
Cak Thoriq, panggilan akrabnya juga menyampaikan, bahwa Pemkab Lumajang sangat mengapresiasi jasa yang telah dilakukan oleh KPMD dalam membaktikan dirinya sebagai penggerak dan motivator masyarakat.
Cak Thoriq menghimbau kepada KPMD, agar selalu meningkatkan inovasi dalam mencari informasi untuk perencanaan pembangunan desa.
“Sehingga masyarakat dapat berkembang dan mempunyai daya saing, untuk berbagai dengan kabupaten yang lain,” tambahnya.
Sedangkan Wakil Bupati, Hj Indah Amperawati MSi, yang akrab dipanggil Bunda Indah, mengucapkan terimakasih kepada KPMD atas pengabdian yang selama ini sebagai pengawal pembangunan yang ada di desa.
Bunda Indah menjelaskan, bahwa KPMD merupakan penggerak dan perencana pembangunan. “Untuk itu, ke depan KPMD juga harus menjadi menjadi pelopor terhadap kondisi Pemerintah yang ada di Desa,” harapnya.
Tujuan terselenggaranya pelatihan tersebut adalah untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat menjadi penggerak keswadayaan dan kegotongroyongan masyarakat dalam pembangunan.
Kegiatan pelatihan ini, diikuti oleh 205 orang perwakilan masing-masing kelurahan dan desa, menghadirkan narasumberi tenaga ahli pembangunan partisipatif, Roni Nur Ibrahim, serta tenaga ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa, Fransiskus Wawan. (Afdlol/SI)
Comment