SAMPANG, (News Indonesia) – Perwakilan warga Kecamatan Omben, Sampang, Madura, Jawa Timur, dari Desa yang ada di daerah sumber mata air Omben, ngelurug Pemkab Sampang, Madura, Jawa Timur. Selasa (21/08/2018).
Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Air Omben (AMPAO) itu mendatangi kantor Bupati Sampang, dengan tujuan bertemu langsung dengan Pj Bupati Sampang Jonathan Judianto, namun, Bupati Sampang tidak ada di tempat, akan tetapi kegiatan tersebut tetap berjalan lancar.
Agenda awal pertemuan AMPAO dengan pihak terkait yang sudah di mediasi oleh Polres Sampang di Aula Pemkab, namun, massa yang di motori oleh Nurhasan pemuda Desa Temuran menolak untuk masuk ke ruang Aula Pemkab. Sehingga pihak terkait menemui di halaman kantor Pemkab Sampang. Selasa (21/8/2018).
Nurhasan mengatakan selama ini dirinya menutup mata dengan kejadian sumber air yang ada di Omben tidak di kelola dengan baik oleh PDAM Sampang. Dengan desakan warga sekitar, maka hari ini mau menemui Pj Bupati Sampang dengan tujuan mengutarakan aspirasi masyarakat peduli air Omben.
“Kami berharap Bupati Sampang, Direktur PDAM dan pihak terkait harus turun langsung ke lokasi, dimana, Omben adalah pusat sumber mata air, mengapa kini kekeringan, ini yang harus bertanggung jawab adalah Pemkab Sampang,” jelasnya.
Hasan sapaan pemuda hitam manis Nurhasan mengatasnamakan AMPAO menuntut 8 tuntutan diantaranya
1. Suplai air PDAM, khususnya kepada pelanggan segera di benahi.
2.Water meter segera di pasang supaya sesuai dengan pemakai tidak berdasarkan perkiraan.
3. Masyarakat Omben sepakat tidak mau bayar beban biaya per bulan sebelum adanya perbaikan.
4. Meminta kepada Direktur PDAM Sampang untuk mutasi staf yang ada di Omben.
5. Meminta penjelasan terkait fungsi dan kegunaan Sumur Bor yang ada di Desa Sogian.
6.Kembalikan hak kami, air pembungaan sumber Omben seperti dulu lagi.
7.Bongkar lubang penutup sumber Omben yang ada di induk sumber mata air.
8. Bupati dan pihak-pihak terkait harus turun langsung ke lokasi, terangnya.
Sementara itu yang menemui masyarakat peduli air Omben adalah Asisten 2, Saryono, mengatakan akan menyampaikan kepada Bupati.
Direktur PDAM, Akhmad Fauzan membenarkan adanya tidak ada meteran 10 tahun. Selanjutnya akan membenahi bersama dengan pemerintah, serta jaringan pipa juga akan di benahi.
“Untuk rekening pelanggan yang selama ini airnya tidak hidup, tolong setorkan ke PDAM unit Omben dan akan di kroscek dan akan dikoreksi sesuai tarif,” ungkapnya.
Fauzan menjawab pertanyaan dari warga tentang pemasangan baru, sambungan baru disurvei dulu dan sesuai dengan Rab.
“Berdasarkan Perbub sambungan baru adalah Rp 1.600.000 dengan jatah 2 pipa,” imbuhnya.
Akan tetapi fakta di lapangan lain, warga yang pasang baru di kenakan biaya 4 juta lebih dan itupun pipa harus smua beli sendiri, ungkap Mat Soleh.
Lain juga, Mat Salam warga Desa Temuran dirinya harus membayar per bulan sebesar 517 ribu rupiah itupun airnya kecil dan tak lancar, sering macet atau tidak hidup. Selama tahunan di Desa Astapah itu, air tidak hidup.
“Bagaimana bisa yang punya sumber mata air kekurangan air, itu, kan aneh mas,” kesalnya kepada News Indonesia.
Seusai pertemuan dengan masyarakat peduli air Omben dilakukan penandatanganan tuntutan dari Dinas terkait.
(Me2t/Min).
Comment