JEMBER, (News Indonesia) – Nekatnya nelayan untuk melaut dalam keadaan cuaca ekstrim menjadi pemicu kecelakaan laut seperti yang dialami oleh para nelayan KM. Joko Berek beberapa hari yang lalu. Menurut Bupati Jember, dr. Faida, MMR, kondisi dimana tidak adanya pilihan lain selain melaut guna memenuhi sandang pangan kehidupan para nelayan menjadi alasan utama mengapa nelayan masih saja nekat.
“Itu karena mereka tidak ada pilihan lain, dalam setahun (12 bulan) nelayan hanya bisa melaut dalam waktu 6 bulan, nah kami akan formulasikan program pendampingan agar nelayan ini punya alternatif lainnya untuk memenuhi kebutuhannya saat masa paceklik,” kata Bupati Jember, Faida di sela-sela takziyah ke para rumah korban tenggelamnya KM. Joko Berek, Minggu (22/7/2018).
Baca Juga: Jokowi Undang Walikota Batu, Ini Tujuannya
Beberapa program tersebut di antaranya akan dibangun tambak rakyat dan juga kuliner bahari bagi para istri nelayan. “Oleh karenanya nelayan ini masih punya alternative, kita akan rencanakan pengelolaan tambak rakyat dimana pemerintah yang akan menyiapkan lahannya dan akan ada pendampingan dari kementerian kelautan dan perikanan agar tambak rakyat ini berhasil dan untuk ibu-ibu kita akan kembangkan kuliner bahari,” jelas Faida.
Untuk tahap awal, pemerintah akan memberikan pelatihan pekerjaan padat karya untuk nelayan di sini agar lebih meringankan beban mereka dan pemerintah pun terbantu.(Guntur/Min)
Comment