BANYUWANGI, (News Indonesia) – Nahas menimpa dua wanita yang bernama Umiyati (39) warga Dusun Sepanjang Wetan RT 03 RW 01, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore dan Suminah alias Mbah Surip (65) warga Dusun Tegalrami, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore. Keduanya, yang kemudian diketahui sebagai ibu dan anak, ini harus tewas mengenaskan setelah tertabrak Kereta Api Pandanwangi, Kamis (21/6/18) petang sekitar pukul 17.10 WIB.
Keterangan saksi Musgiono alias Pak Hot (50) dan Muntoko (48), warga Dusun Sidoluhur, Desa Sepanjang, saat Kereta Api (KA) melintas, keduanya melihat Umiyati berteriak teriak sembari menarik tubuh seseorang yang dalam posisi terlentang ditengah bantaran rel. Namun karena jarak KA yang sudah dekat, tak bisa dihindari kedua orang tersebut akhirnya tertabrak ‘si ular besi’ dan tewas seketika di TKP.
Kapolsek Glenmore, AKP Mujiono yang dikonfirmasi media ini membenarkan kejadian tersebut. Bahkan, sesuai keterangan yang didapat dari masinis KA Pandanwangi, ada dugaan salah satu korban (Mbah Surip) sengaja bunuh diri dengan cara terlentang di di atas bantaran rel kereta api.
Baca Juga: Awal Masuk Kerja, Danlantamal V Gelar Acara Halal Bihalal
“Keterangan dari masinis begitu, dia melihat salah satu korban tersebut memang sengaja terlentang di atas rel, yang diduga berniat bunuh diri,” ujar AKP Mujiono.
Kesimpulannya, kata AKP Mujiono, korban satu (anak) berusaha menarik dan menyelamatkan korban dua yang tak lain ibu kandungnya. Namun saat korban satu berusaha menarik korban dua yang terlentang, kereta api sudah dekat. Akibatnya keduanya justru sama-sama tertabrak.
“Keduanya meninggal dunia di TKP akibat tertabrak KA Pandanwangi yang melaju dari arah Jember menuju Banyuwangi,” jelasnya.
Tak pelak akibat kejadian tragis yang menewaskan dua nyawa melayang itu, situasi di TKP masih tampak ramai dipenuhi warga Desa Sepanjang Glenmore dan sekitarnya. “Eman eman (sayang) lebaran lebaran begini kok nekad melakukan perbuatan gitu ya Pak,” cetus Sugondo (45) warga desa setempat saat di TKP. (Har/Indah)
Comment