Medco E&P Malaka Klaim Keselamatan Jadi Prioritas dalam Perawatan Fasilitas Produksi

Foto: Fasilitas produksi PT Medco E&P Malaka, di Blok A.

ACEH TIMUR, (News Indonesia) – PT Medco E&P Malaka menanggapi sorotan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh terkait dugaan paparan gas beracun kepada warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur. Dugaan itu muncul seiring aktivitas perawatan fasilitas produksi di sumur gas AS9 yang dilakukan awal Agustus 2025.

WALHI Aceh sebelumnya meminta Bupati Aceh Timur mengambil langkah serius untuk melindungi warga dari potensi ancaman kesehatan, mengingat peristiwa serupa pernah terjadi pada 2023 dan menyebabkan puluhan warga dirawat.

Menanggapi hal tersebut, Senior Communication Medco E&P, Leony Lervyn, menyampaikan bahwa kegiatan perawatan yang dilakukan bersifat non-rutin, terencana, dan bertujuan menjaga keandalan operasional serta memastikan pasokan energi yang aman.

“Keselamatan masyarakat, pekerja, lingkungan, dan fasilitas produksi merupakan prioritas utama kami. Seluruh kegiatan kami dilakukan sesuai regulasi yang berlaku. Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga Medco E&P dapat terus mendukung target produksi migas nasional dengan aman,” ujar Leony melalui keterangan tertulis, Senin (11/8/2025).

Kepala Divisi Formalitas dan Hubungan Eksternal Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Agus Rusli, menambahkan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah Medco E&P yang mengutamakan aspek keselamatan dan perlindungan lingkungan. BPMA, kata Agus, akan terus melakukan pemantauan berkala dan berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk memastikan proses perawatan berjalan aman.

Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, juga menegaskan pentingnya perusahaan memberikan perhatian pada kesehatan warga. Ia meminta agar setiap kegiatan pencucian atau perawatan sumur disampaikan informasinya kepada masyarakat serta dilaksanakan sesuai prosedur keselamatan.

“Kami minta pihak perusahaan mengutamakan keselamatan warga, agar kejadian di masa lalu tidak terulang. Investasi memang penting, tetapi keselamatan masyarakat jauh lebih utama,” kata Bupati Al-Farlaky.

Medco E&P Malaka, BPMA, dan Pemerintah Kabupaten Aceh Timur sepakat untuk terus mengawasi proses perawatan fasilitas produksi, guna meminimalkan risiko bagi warga dan lingkungan sekitar.

Comment