WALHI Aceh Desak Bupati Aceh Timur Tindaklanjuti Dugaan Gas Beracun dari Aktivitas PT Medco E&P Malaka

Foto: Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur.

ACEH TIMUR, (News Indonesia) – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh mendesak Bupati Aceh Timur turun langsung memantau aktivitas pembersihan sumur migas AS9 milik PT Medco E&P Malaka di Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, yang disebut warga menimbulkan bau menyengat dan memicu keluhan kesehatan.

Menurut WALHI Aceh, sejak awal Agustus 2025 sejumlah warga mengeluhkan gejala mual, muntah, pusing, hingga sesak napas setelah mencium bau yang diduga berasal dari aktivitas di sumur AS9. Pada Sabtu (9/8/2025), seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat di Puskesmas Keude Gerobak setelah menghirup bau tersebut saat berada di kebunnya yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi sumur.

Direktur Eksekutif WALHI Aceh, Ahmad Shalihin, menyebut pemerintah daerah harus memprioritaskan keselamatan warga dan melakukan pengawasan ketat terhadap kegiatan perusahaan. “Jangan tunggu korban bertambah baru bergerak. Kita tidak ingin peristiwa 24 September 2023, ketika 34 warga dirawat akibat kebocoran gas H₂S, terulang kembali,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (11/8/2025).

WALHI Aceh menilai kurangnya informasi dari PT Medco E&P Malaka membuat warga panik dan memilih berdiam di rumah. Sejumlah warga bahkan mempertimbangkan untuk mengungsi. Ahmad Shalihin menambahkan, perusahaan harus transparan terkait risiko, dampak lingkungan, dan prosedur penanganan darurat, serta mengambil langkah nyata mengatasi masalah ini.

“Masyarakat memiliki hak untuk hidup di lingkungan yang aman dan sehat. Pemerintah dan perusahaan wajib memastikan keselamatan warga,” tegasnya.

WALHI Aceh juga meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Timur bersama instansi terkait segera memantau situasi di lapangan dan memastikan seluruh prosedur keselamatan dipatuhi. Perusahaan diminta bertanggung jawab penuh atas dampak yang dirasakan warga serta menjalin komunikasi terbuka untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Comment