UNIRA Gelar Sarasehan Nasional: Bahas Potensi Migas dan Tembakau untuk Perekonomian Madura

Foto: Ketua P4TM sekaligus CEO Bawang Mas, H. Khairul Umam, Ketua AJP, M. Khairul Umam dan anggota DPR RI Slamet Ariyadi saat foto bersama di Aula laboratorium bersama UNIRA.

PAMEKASAN, (News Indonesia) — Universitas Madura (UNIRA) menggelar Sarasehan Nasional bertema “Migas dan Tembakau dalam Pusaran Ekonomi Madura” sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-47. Acara ini dilaksanakan di Aula Laboratorium Bersama UNIRA dan menghadirkan sejumlah tokoh akademisi, pengusaha, dan praktisi yang berasal dari berbagai latar belakang.

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas dan menggali potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Pulau Madura, serta mendorong peningkatan perekonomian masyarakat setempat.

Presiden Mahasiswa UNIRA, Izet Alfian Fatahillah, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ruang diskusi strategis antara kalangan akademisi, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya dalam melihat peluang pengelolaan migas, tembakau, dan sektor unggulan lainnya di Madura.

Rektor UNIRA, Dr. Ghazali, dalam sambutannya menyatakan bahwa Madura memiliki potensi besar dalam berbagai sektor, seperti migas, tembakau, garam, perikanan, dan pariwisata.

“Kita sangat kaya. Potensi ini perlu dikelola secara maksimal agar memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ghazali. Senin (23/06/2025).

Salah satu pemateri, Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM), H. Khairul Umam, menekankan pentingnya menjaga kualitas tembakau agar memiliki daya saing di pasar. Menurutnya, rendahnya kualitas berpotensi menyebabkan penurunan harga dan minimnya minat pabrikan untuk menyerap hasil petani.

“Petani harus mulai memperhatikan kualitas. Bila kualitas rendah, otomatis harga turun dan pembeli enggan mengambil,” ujarnya.

Sementara itu, pengusaha di sektor minyak dan gas (migas), H. Rudi, mendorong agar pemerintah segera mengambil langkah konkret dalam pemanfaatan potensi migas di Madura. Ia menyebutkan bahwa realisasi kebijakan dan sosialisasi kepada masyarakat perlu dipercepat agar manfaat migas bisa dirasakan langsung.

“Pemerintah daerah dan pusat harus bersinergi. Potensi migas harus diikuti dengan kebijakan yang jelas dan berpihak kepada masyarakat,” kata H. Rudi.

Sarasehan ini juga menghadirkan anggota DPR RI, Slamet Ariyadi, serta akademisi dari Universitas Merdeka Malang, Prof. Dr. Fajar Supanto, M.Si., yang turut memberikan pandangan dalam konteks ekonomi nasional dan daerah.

Diskusi dalam forum ini diharapkan dapat menjadi awal dari sinergi berbagai pihak dalam memperkuat sektor ekonomi strategis di Madura, serta mendorong pembentukan kawasan industri berbasis potensi lokal.

Comment