RSUD Moh. Anwar Sumenep Hadirkan Rehabilitasi Medik Tanpa Mengandalkan Obat

Foto: Pengunjung RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep saat berada di depan gedung Poli Terpadu.

Foto: Pengunjung RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep saat berada di depan gedung Poli Terpadu.

SUMENEP, (News Indonesia) – Kabar gembira, para penderita penyakit stroke, gangguan saraf, kelainan pada bayi, kesemutan hingga penanganan pasien pascapatah tulang, bisa sembuh seperti sediakala lewat pelayanan terapi fisik yang dihadirkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep.

Rumah sakit plat merah ujung timur pulau Garam ini, kini menyediakan layanan kesehatan berupa rehabilitasi medik tanpa mengandalkan obat.

Rehabilitasi ini cukup dengan terapi fisik didukung dengan peralatan lengkap dengan tim medis yang profesional.

Untuk diketahui, fisioterapi atau terapi fisik adalah prosedur untuk memeriksa, menangani, dan mengevaluasi pasien yang mengalami keterbatasan pada gerak dan fungsi tubuh. Fisioterapi juga dapat dilakukan untuk mencegah cacat fisik dan mengurangi risiko terjadinya cedera atau gangguan gerakan di kemudian hari.

Pelayanan rehailitasi medik dengan terapi fisik yang bertujuan menangani pasien yang pernah bermasalah kesehatan seperti masalah fungsi tubuh dengan tanpa mengandalkan ketergantungan kepada obat-obatan, dinilai cukup efektif untuk memulihkan kesehatan.

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Rehabilitasi Medik RSUD Moh Anwar Sumenep, dr. Didik Permadi menyampaikan, adapun penyakit yang dapat ditangani oleh tim rehabilitasi di poli terpadu rumah sakit plat merah tersebut diantaranya penyakit stroke, gangguan saraf, kelainan pada bayi, kesemutan hingga penanganan pasien pascapatah tulang.

Itu dapat mencakup semua umur baik laki-laki maupun perempuan, dengan jenis dan tingkat rehabilitasi yang berbeda-beda. Tindakan rehabilitasi medik yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi dan keterbatasan fisik yang dialami setiap pasien.

“Rehabilitasi medik adalah sebuah tim yang terdiri dari milti disiplin profesi yang didalamnya terdiri dari spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, lalu fisioterapis, oktal serena terapis, terapi bicara, ortotik prostetik, ada perawat, ada phsikolog dan ada social worker, itu tim rehabilitasi kita,” terangnya. Senin (9/8/2021), kepada media ini.

Jika dibanding dengan dokter spesialis yang lebih condong kuratif (penyembuhan pasien dari penyakit), maka rehabilitasi medik lebih pada pascapenyembuhan dengan mengandalkan teknik terapi, yang bertujuan agar pasien bisa kembali beraktivitas normal atau sembuh total.

“Dalam Program kesehatan itu kan ada istilah promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, nah dokter spesialis lain itu biasanya ke kuratifnya, bagaimana menyembuhkan seorang pasien dari penyakitnya. Sedangkan kita setelahnya, setelah penyakit itu disembuhkan,” urainya.

Karena biasanya, kata dr. Permadi, orang setelah mengalami sakit itu dapat menimbulkan kecacatan tersendiri, misalkan pada pasien stroke, setelah disembuhkan mungkin ada fungsi-fungsi tubuh yang sudah tidak normal.

“Contoh kasus pada pasien stroke misalnya, setelah disembuhkan biasanya mengalami susah berjalan lagi, tidak bisa bicara normal, nah tugas kita bagaimana caranya dapat mengembalikan kondisi pasien seperti sedia kala,” sebutnya.

Rehabilitasi medik di RSUDMA ini, lanjut dr. Permadi, merupakan layanan pertama yang hadir di ujung timur pulau Madura, yang ditunjang dengan peralatan yang cukup lengkap, mulai dari alat pemanasan dalam seperti SWD, USD, lalu untuk jenis pemanasan yang superfisial atau di permukaan ada inframerah, dengan jumlah petugas medis yang banyak sehingga pasien tidak perlu lagi mengantri panjang hanya untuk menunggu giliran.

“Selain itu, kita juga dilengkapi dengan alat laser dengan high integrity laser therapy, alat simulasi listrik untuk bicara juga tersedia. Jadi bagi masyarakat yang butuh penanganan rehabilitasi medik pascapenyembuhan kesehatan untuk datang ke poli fisioterapi di RSUD Moh Anwar Sumenep, dengan fasilitas alat terapi dan tim yang lengkap,” tandasnya. (*)

Comment