GRESIK, (News Indonesia) – Ratusan mahasiswa Gresik terpaksa harus berburu rapid test gratis sebagai syarat untuk mengikuti UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Pasalnya, jika rapid test di klinik atau rumah sakit swasta biayanya cukup mahal antara Rp 250 ribu sampai Rp 350 ribu.
Muhammad Haris (19), salah satu mahasiswa yang berburu rapid test gratis awalnya mengaku kecewa. Sebab, kuota dari Puskesmas Sidayu Gresik sudah habis dan dibatasi hanya 100 orang. Sementara dirinya dapat antrian nomor 104.
“Untungnya, syukur Alhamdulillah, saat Wakil Ketua DPRD Gresik dr Asluchul Alif Maslichan (Dokter Alif) sidak langsung memberikan bantuan alat rapid test tambahan. Akhirnya, meski dapat nomor antrian 104, saya tetap bisa mendapatkan rapid test gratis,” ungkap Haris, Sabtu (4/7/2020).
Haris tak manyangka bisa mendapatkan program gratis, sebab kuota dari puskesmas sudah habis dan dibatasi hanya 100 orang. Ia pun mengucapkan terima kasih karena ada tambahan kuota rapid test.
“Selain itu, pemeriksaan itu juga dapat mencegah penyebaran Covid-19. Saya berharap hasil pemeriksaan kesehatannya nanti dinyatakan nonreaktif,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Puskesmas Sidayu hanya memberikan 100 kuota rapid test gratis. Namun antusias calon mahasiswa sangat tinggi, bahkan antre hingga berjam-jam di puskesmas.
Sementara Wakil Ketua DPRD Gresik dr Asluchul Alif mengatakan, awalnya ia melakukan sidak ke puskesmas dalam rangka pelaksanaan rapid test gratis untuk calon mahasiswa yang akan mengikuti UTBK.
Namun ketika di lapangan, ia mendapati alat pengecekan antibodi di puskesmas tersebut sangat terbatas. Kemudian tak lama, Dokter Alif memberikan bantuan alat rapid test.
“Jadi kita beri satu box alat rapid test tambahan, itu ketika kami lihat kuota rapid test gratis terbatas hanya seratus orang. Padahal, masih banyak yang ingin ikut,” terangnya.
Dokter Alif menambahkan, selain di Puskesmas Sidayu, Dinkes Gresik telah menunjuk Puskesmas Driyorejo dan Sukomulyo untuk menggelar program rapid test gratis khusus calon mahasiswa.
“Nanti kita upayakan ada lagi program rapid test gratis ini untuk mahasiswa asal Gresik agar bisa mengikuti UTBK di Surabaya. Paling minggu depan lagi, kita siap suport,” tandasnya serius. (*)
Comment