Bupati Gresik: Kami Bertekad Melaksanakan Tracing dengan Pemeriksaan Besar-besaran

Foto: Bupati Sambari bersama Kapolres dan Dandim Gresik, saat meresmikan Kampung Tangguh Semeru, Desa Kembangan Kecamatan Kebomas Gresik.

GRESIK, (News Indonesia) — Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengaku meski sudah melaksanakan PSBB I, II, III dan sekarang melaksanakan new normal life dengan Perbup 22 tahun 2020, namun jumlah kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak malah berkurang tapi semakin banyak.

Berdasarkan data, hingga saat ini konfirmasi positif di Gresik tembus 380 kasus.

“Kami bertekad untuk terus melaksanakan tracing dengan pemeriksaan secara besar-besaran. Saya tidak peduli dan tidak malu meski jumlah yang terkonfirmasi positif meningkat, namun kami akan menangani untuk kesembuhannya. Daripada menyembunyikan, tapi semakin memperluas penularan. Sedangkan kita tidak melakukan apa-apa,” tandas Sambari.

Pernyataan tersebut disampaikan Sambari saat bersama Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto dan Dandim 0817 Gresik Letkol Infantri Budi Handoko meresmikan Kampung Tangguh Semeru, Desa Kembangan Kecamatan Kebomas Gresik, Rabu (17/6/2020).

Peresmian yang berlangsung di Balai Desa Kembangan Kecamatan Kebomas Gresik tersebut ditandai dengan Pemukulan gong oleh Kapolres Gresik.

Bupati berpesan, new normal bukan berarti bebas seperti dulu, tapi lebih menanamkan disiplin kita untuk selalu memakai masker, melaksanakan physical distancing dan selalu melaksanakan hidup bersih dan sehat.

“Kewaspadaan kita semua untuk peduli terhadap lingkungan kepada tetangganya, masyarakat sekitarnya dan untuk selalu berkoordinasi dengan tim tanggap darurat di desa. Pak Kepala Desa agar selalu bermusyawarah dengan masyarakatnya, terutama dengan para Ketua RT dan Ketua RW yang ada di wilayahnya,” pinta Bupati Kepada Kades se-wilayah Kecamatan Kebomas yang ikut hadir.

Baca Juga: Warning Potensi Penularan Covid-19, Bupati Gresik Tak Izinkan Pasar Krempyeng Buka Kembali 

Sementara Kades Kembangan Ngadimin kepada Bupati menyampaikan, di wilayahnya sudah ada 7 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan sudah dikarantina di rumah sakit.

“Kami juga mendirikan cek point di 10 RW yang ada di wilayah kami dengan sarana dan prasarana lengkap di tiap pos. Selain itu, kami juga membentuk 5 tim desa yaitu tim pangan, tim keamanan (URC), tim kesehatan, tim humas dan tim data. Dengan tim-tim tersebut kami bisa berbuat lebih cepat dan tepat,” jelasnya. (*)

Comment