JEMBER, (News Indonesia) — Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga, akan melakukan langkah dengan merobohkan seluruh rumah toko (ruko) Pertokoan Jompo yang ambrok. Senin (2/3/2020) sekira pukul 04:15 WIB.
Namun sebelum dirobohkan, Pemkab Jember akan merelokasi barang-barang di dalam toko serta materialnya. Pertokoan Jompo tersebut memiliki ruko dengan total 31 kavling.
“Perlu kami sampaikan bahwa sebelum pertokoan ini ambruk tadi pagi, penghuninya sudah tidak ada, yang kedua kita evakuasi bangunan yang roboh jadi itu ada 3 alat berat (ekskavator) akan mengangkat material runtuhan tersebut supaya arus sungai tidak tersumbat,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga, Yessiana Arifah melalui sekretarisnya Danang Andriasmara, di sekitar lokasi kejadian.
Kemudian, setelah pengangkatan material dari 10 ruko yang ambruk ke sungai pagi ini, lanjut Danang, pihaknya akan merobohkan 10 ruko yang masih berdiri, kemudian merobohkan lagi 11 ruko terakhir.
“Ini kami kerjakan secara simultan, sebagian alat kerja di bawah, sebagiannya lagi kerja di atas. Untuk metode yang akan dipakai sedang kami rundingkan dengan pusat,” imbuh dia.
Baca Juga: Breaking News: Pertokoan Jompo Jember AmbrukĀ
Sementara itu, Kabid Preservasi II Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII (BBPJN VIII) Zamzami mengatakan, setelah proses pengangkatan puing-puing material yang jatuh ke sungai serta relokasi selesai, pihak BBPJN VIII akan memperbarui jalan nasional sesuai kondisi yang semula.
“Nanti ada desain khusus agar badan jalan tidak mengalami lagi penurunan tanah, mudah-mudahan tahun ini selesai,” jelas Zamzami.
Untuk proyek pemulihan jalan nasional ini, lanjut Zamzami, pemerintah pusat telah mempersiapkan anggaran Rp. 13 miliar.
Untuk diketahui, pembagian tugas penanganan kejadian ini di antaranya pembongkaran pertokoan adalah wewenang Pemerintah Kabupaten Jember, jalan nasional wewenang Pemerintah Pusat dan sungai adalah wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Timur. [tur/SI]
Comment