INDRAMAYU, (News Indonesia) — Warga kabupaten Indramayu kembali digegerkan dengan penemuan makam kuno di area pemakaman umum buyut anjing jangkung di Desa Kiajaran Wetan, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Dugaan sementara, makam kuno itu merupakan seorang ulama penyebar agama islam yang bernama Syekh Abdurrahman, beliau diyakini murid dari sunan Gunung jati, namun belum ditemukan tanda-tanda pasti yang mengarah ke jati diri makam tersebut.
Temuan makam itu, membuat warga berbondong-bondong untuk melihatnya secara langsung.
Sejak ditemukan pada kamis (14 November 2019) lalu, makam itu selalu dikunjungi beberapa warga baik dari Indramayu maupun dari luar daerah.
Orang yang pertama kali menemukan makam tersebut yakni seorang pemuka agama (Ustadz) yang bernama Taufik Tabroni.
“Sebelum ditemukan, lokasi itu awalnya gundukan tanah yang dipenuhi alang-alang dan semak belukar,” kata H. Suwarno (58), kuncen makam Buyut Anjing Jangkung.
H. Suwarno menerangkan, penemuan makam kuno itu atas petunjuk dari kiai abbas dari buntet Cirebon. Beliau melalui analisa mata bathinnya merasakan kalau di lokasi itu terdapat sebuah makam seorang waliyullah dan meminta agar mencari keberadaan makam tersebut. Karena ia yakin ada sebuah makam seorang waliyullah di dalam komplek pemakaman buyut anjing jangkung.
“Saat itu kiai Abas lagi mengisi pengajian di desa kiajaran wetan, lalu beliau menyuruh untuk mencari keberadaan makam seorang waliyullah yang berada di sekitar komplek makam anjing jangkung, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pencarian dilakukan yaitu di tempat itu harus dibangun sebuah mushalla, dibangun jalan dari pemakaman menuju desa dan setiap bulannya harus Khatam Qur’an. Semua syarat tersebut sudah dipenuhi semua dan pencarian waktu itu dilakukan,” jelasnya.
“Sebenarnya, petunjuk dari kiai Abas ini sudah dari lima tahun lalu, namun baru ditemukan pada kamis dinihari tanggal 14 November 2019,” imbuhnya.
Pada malam sebelum ditemukan, lanjutnya, warga yang sedang mencari makam itu mendapati ada tumpukan batu bata di dalam tanah yang mereka bersihkan. Namun, saat itu mereka belum yakin kalau batu bata yang ditemukan itu adalah sebuah makam.
Pada malam berikutnya, warga kembali melanjutkan pencariannya dan barulah warga yakin kalau tumpukan bata yang ditemukan kemarin malam itu adalah sebuah makam karena terdapat sembilan lapis batu bata, warga sekitar sebelumnya tidak ada yang mengetahui kalau pada gundukan tanah tersebut terdapat sebuah makam kuno.
“Saat ditemukan, terdapat sembilan lapis batu bata di makam itu dengan panjang sekitar 3 meter lebih,” katanya.
H. Suwarno menambahkan, sampai saat ini belum ada keterangan pasti kalau makam yang ditemukan itu adalah makam seorang Waliyullah yang bernama syekh Abdurrahman. Karena orang yang pertama kali meminta pencarian makam itu yakni kiai Abbas belum datang untuk melihat langsung makam tersebut.
Namun, karena penemuan makam itu sudah terdengar ke masyarakat luas, akhirnya setiap harinya banyak masyarakat berbondong-bondong untuk melihat makam yang diduga makam Syech Abdurrahman itu. [dais/faid]
Comment