Di Jember Ada Program 1.000 Kantin Bela Negara, Begini Rencana Bupati Faida

Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) membahas program simpanan pelajar, kantin pandai, dan pengembangan ekonomi di Puger, saat rapat pleno TPAKD di Ruang Tamyaloka Pendapa Wahyawibawagraha

JEMBER, (News Indonesia) — Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) membahas program simpanan pelajar, kantin pandai, dan pengembangan ekonomi di Puger, saat rapat pleno TPAKD di Ruang Tamyaloka Pendapa Wahyawibawagraha, Jumat (30 Agustus 2019).

Bupati Jember dr. Hj. Faida, dalam arahannya meminta semua pihak yang terlibat dalam TPAKD untuk mendorong terwujudnya inklusi keuangan di sekolah, utamanya kalangan pelajar.

“Misi kita, anak-anak kita berpindah perilaku dari transaksi tunai kepada transaksi non tunai, mengubah perilaku anak-anak kita dari sukar menabung menjadi semangat menabung,” kata Bupati.

Untuk hal itu, setiap pelajar harus memiliki buku rekening tabungan atas nama sendiri. Program ini dapat dijalankan dengan mencari relawan di sekolah-sekolah. Para pelajar yang menjadi relawan ini merupakan duta inklusi di sekolahnya masing-masing.

Mereka yang akan menyosialisasikan program inklusi keuangan. Sementara pemerintah dan TPAKD mendukung duta itu dalam menjalankan tugasnya. “Mungkin transaksinya kecil-kecil, tetapi mengubah perilaku ini bisa membuat omset lebih dari yang diprediksikan,” ungkap Bupati.

Program itu, menurut Bupati, sudah tercantum dalam APBD Kabupaten Jember. Program kerjanya juga telah ada, yakni 1.000 Kantin Bela Negara. “Tahun ini menyiapkan 1.000 Kantin Bela Negara, dalam rangka sekolah layak anak, Kantin ini harus mempunyai komitmen untuk inklusi keuangan,” terangnya.

Terkait pengembangan ekonomi di Puger, Bupati menyebut masih ada kartu nelayan yang belum terbagi. Karena itu, Bupati meminta untuk disinkronkan OJK dan perbankan.

Sedangkan untuk kesenian batik Puger, Bupati menyarankan agar Puger Etnic Carnaval diselenggarakan di tempat keramaian yang banya dilihat orang. Selain itu, karnaval ini sebaiknya menggunakan model lokal untuk memperagakan batik yang menjadi karya ibu-ibu puger itu.

Dalam kesempatan ini, Kepala OJK Jember Azilsyah Noerdin menyampaikan, program simpanan pelajar dan kantin pandai akan dilangsungkan di beberapa sekolah negeri di Jember. [hakam/faid]

Comment