SUMENEP, (News Indonesia) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep bersama Pelestari Budaya Leluhur Desa Aeng Tongtong “Pelar Agung” menggelar Haul dan Penjamasan Pusaka Keraton Sumenep dan Pusaka Leluhur Desa setempat.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, pelaksanaan haul dan jamasan pusaka bukan hanya kegiatan seremonial belaka, namun menjadi bagian upaya melestarikan budaya dan tradisi agung masyarakat Sumenep.
“Ini cara menjaga dan merawat warisan leluhur,” kata Bupati di sela-sela Haul dan Jamasan Pusaka, di Desa Aeng Tongtong, Sabtu (06/08/2022).
Keberadaan pusaka itu sebagai bukti sejarah di Kabupaten Sumenep yang harus dilestarikan dan dijaga sepanjang waktu, sehingga prosesi jamasan merupakan salah satu tanda melestarikan peninggalan leluhur.
“Pusaka atau keris bukan hanya simbol kekuatan masa lalu, namun telah menjadi simbol budaya dan ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini mengungkapkan, Desa Aeng Tongtong sebagai desa keris di Kabupaten Sumenep diharapkan bisa terus mendidik generasi muda untuk melahirkan pengrajin atau empu yang hebat.
“Generasi saat ini harus melestarikan keahlian membuat pusaka dengan belajar menjadi empu keris, supaya warisan leluhurnya tetap abadi sepanjang masa,” ungkapnya.
Pelar Agung mengadakan Haul dan Jamasan untuk mengungkapkan rasa syukur atas anugerah kepada masyarakat Desa Aeng Tongtong, yang memiliki keahlian membuat pusaka atau keris.
Pantauan di lokasi, empu ternama melakukan penjamasan sejumlah pusaka keris di antaranya Pusaka Selancor Keraton Sumenep, Pusaka Sehakkola Keraton Sumenep, Pusaka Se Poco’ Keraton Sumenep, Pusaka Bupati Sumenep, Pusaka Wakil Bupati Sumenep, Pusaka Lendhu Sagara (Bhuju’ Agung).
Selain itu, Pusaka Se Kombhang (Bhuju’ Asri), Pusaka Se Tonggul Angen (Bhuju’ Sirna), Pusaka Se Manis (Bhuju’ Serna), Pusaka Se Beceng (Bhuju’ Serna), Pusaka Se Poser Cina (Bhuju’ Jimat) dan Pusaka Se Dhalko’ (Bhuju’ Agung). (*)
Comment