SUMENEP, (News Indonesia) — Pasangan Bacabup-Bacawabup Fattah Jasin dan Kiai Ali Fikri Warits akhir-akhir ini diterpa isu tak sedap. Salah satunya ditandai dengan maraknya aksi menolak calon pemimpin yang diduga terindikasi korupsi.
Seperti yang disoal oleh Sumenep Anti Korupsi (SAKu) pada Kamis (3/9) kemarin di depan gedung DPRD Sumenep. Dalam orasinya, mereka menuntut kasus dugaan korupsi eks Kepala Bappeda Jatim, Fattah Jasin diusut kembali oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tidak hanya itu, massa aksi juga menuding rekomendasi partai politik kepada eks Kadishub Jatim itu tidak prosedural. Sehingga, perlu dikaji ulang.
Terpaan isu politik kepada pasangan calon yang mengusung tagline ‘Sumenep Barokah’ tersebut, membuat Ketua Relawan, Hairul Anwar angkat bicara. Menurutnya, menjelang pesta demokrasi rakyat, isu liar dan hiruk pikuk politik pasti ada. Hanya saja, politik santun tetap harus didahulukan daripada hanya sekadar membuat isu miring.
“Pak Fattah mau di didzolimi seperti apa lagi,” tanya Ketua Relawan Pasangan Gus Acing – Mas Kiai, Hairul Anwar. Jumat (4/9/2020).
“Mulai dari awal, seperti beredarnya video-video yang agak kontroversi, hingga pencatutan nama beliau (Fattah Jasin, red) dalam kasus korupsi, Itu kan sebenarnya sudah selesai. Dan tidak ada masalah,” imbuhnya.
Sebab itu, kata dia, warga kabupaten berlambang Kuda Terbang harus cerdas dalam mendalami persoalan memasuki tahun politik. Karena, jika tidak akan sanggup maka akan melaju kemana arah angin berhembus.
“Ditambahi lagi dengan adanya demo yang berjilid-jilid. Sebetulnya kan memang proses hukum sudah selesai. Kenapa kok masih itu diungkit-ungkit, kalau menurut saya jangan lah bermain seperti itu,” keluhnya.
Meski demikian, pihaknya meyakini jika terpaan isu politik kepada Bacabup Fattah Jasin sebenarnya adalah tolak ukur kedewasaan. Sebab, hakikatnya masyarakat ingin lebih dekat dan kenal dengan calon yang ia usung.
“Terus ini lagi, masalah pengrusakan banner dan lain-lain, Itu memang ketidakkenalan kepada Pak Fattah dan Kiai Ali Fikri, sehingga mereka ingin kenal lebih jauh. Nanti lah, kita kenalkan,” simpulnya.
Kalau soal banner itu, nanti juga akan kita ganti yang lebih baik. Mudah-mudahan masyarakat Sumenep semakin dewasa dan santun dalam berpolitik,” harap pria yang juga menjabat Direktur PT Madura Energy. (*)
Comment