KOTA BATU, (News Indonesia) – Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Subtropika (Balitjestro) Tlekung, Junrejo, Kota Batu, Jatim, memperkenalkan tanaman jeruk dengan teknologi baru yakni teknologi Bujangseta kepada masyarakat umum.
Agus Sugiyanto ketua Panitia Penyelenggara mengatakan, tanaman jeruk bujangseta yang diperkenalkan kepada masyarakat adalah teknologi pembuahan jeruk berenjang sepanjang tahun diharapkan mampu mengatasi permasalahan petani.
Dihadapan sekitar 200 peserta bimbingan teknis inovasi jeruk dan buah subtropika dari berbagai daerah di Indonesia dan berbagai profesi, menurutnya, tanaman jeruk bujangseta akan mampu memecahkan solusi bagi masalah petani dalam membudidayakan tanaman jeruk.
“Karena jeruk itu biasanya berbuah dalam satu tahun sekali panen, dan puncaknya pada bulan Mei hingga September. Dengan teknologi bujangseta dalam satu tahun bisa dipanen 6 sampai 8 kali, artinya dengan inovasi baru itu kita tanpa mengenal musim panen,” katanya, Selasa (10/7/2018).
Peserta dari berbagai profesi, mulai Siswa, Mahasiswa, Petani, petugas Dinas Pertanian dari berbagai daerah di Indonesia itu dapat mengadopsi teknologi terbaru itu untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
“Diharapkan dari bintek ini kami memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa Balitjestro punya teknologi untuk tanaman jeruk dan buah subtropika, sehingga teknologi baru yang kita hasilkan ini bisa sampai ke masyarakat, mereka bisa mengadopsinya,” jelasnya.
Ia juga berharap dengan diselenggarakan bimbingan teknis perbenihan dan satu juta benih jeruk yang selenggarakan sekarang ini tanpa dipungut biaya alias gratis juga bisa diharapkan bisa dimanfaatkan oleh siapapun dan menghasilkan mutu yang terbaik dan efisien. Efisien lantaran tanaman tersebut dalam umur 2,5 hingga 3 tahun sudah dapat berbuah. (Iyon/Jie)
Comment