Perjuangkan Nasibnya, Petani Jember Demo Tunggal di Kantor Pemkab

Foto: Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember Jumantoro, saat melakukan aksi tunggal di depan Kantor Pemkab Jember.

JEMBER, (News Indonesia) — Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember Jumantoro melakukan aksi tunggal di depan Kantor Pemkab Jember, Kamis (27/8/2020) pagi.

Aksi menyampaikan aspirasi itu dilakukan sendiri olehnya, karena rekan-rekannya sesama petani sedang menggelar rapat mediasi di Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinas Pertanian) setempat di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates.

Aksi yang dilakukan Jumantoro itu berawal di Lapangan Kecamatan Jelbuk sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, aksinya itu akan diikuti oleh ribuan petani lainnya. Namun di lokasi hanya tampak 3 pengeras suara besar yang akan dipakai saat aksi.

Namun ditunggu selama satu jam, Jumantoro hanya sendiri dan belakangan diketahui rekan-rekan dari perwakilan gapoktan lainnya se Kabupaten Jember sedang melakukan mediasi dengan dinas terkait.

Akhirnya Jumantoro pun berangkat sendiri ke depan Kantor Pemkab Jember dengan didampingi beberapa orang temannya. Sedangkan pengeras suara yang awalnya disiapkan, hanya mengantar sampai di depan Makam Pahlawan, Kecamatan Patrang.

Sampai di depan Kantor Pemkab Jember, Jumantoro yang naik mobil Daihatsu Zebra gelap dengan terpasang poster protes keluhan petani langsung melakukan orasi dan menyampaikan keluhan yang dialami petani Jember.

“Demo tunggal ini terpaksa dilakukan, sebagai bukti tidak ada matinya perjuangan petani. Dengan kami mengeluhkan, harga Komoditi Pertanian terjun bebas, pupuk subsidi amblas, dan petani merasa tertindas,” kata Jumantoro disela aksinya di depan Kantor Pemkab Jember.

Terkait aksinya itu, sebagai bukti bahwa petani di Jember tidak tinggal diam dengan kondisi yang dialaminya.

“Ini buktinya, meskipun kami sendiri dan hanya disaksikan pihak korlap kecamatan dan lain. Menagih komitmen dan janji yang akan membantu hak-hak petani. Tetapi jika tidak, jangan salahkan jika nanti akan ada aksi susulan yang lebih besar, ribuan dan memenuhi alun-alun Jember,” tegasnya.

Terkait keluhan petani, salah satunya soal pupuk subsidi, disampaikan Jumantoro, beberapa bulan kebelakang kesulitan untuk mendapatkannya.

“Kira-kira 2 sampai 3 bulan ini kami kesulitan dapat pupuk subsidi. Sehingga kita minta hari ini ada. Minimal besok ada suplai yang kami terima,” ujarnya.

Bahkan terkait penggunaan kartu tani per 1 September besok, diminta olehnya untuk ditunda. “Sampai semuanya siap (khususnya terkait kebutuhan pupuk subsidi yang susah mendapatkannya). Jangan hanya takut tekanan KPK, petani dikorbankan. Lebih baik urus soal korupsi triliunan yang di atas itu, petani jangan dikebiri,” sambungnya.

Setelah melakukan orasinya di depan Kantor Pemkab Jember. Jumantoro pun melanjutkan kegiatannya menyusul rekan-rekan petani lainnya, dari gapoktan dan Organisasi petani seperti HKTI dan KTNA di Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Pantauan di lokasi aksi, puluhan polisi sudah berjaga di depan Kantor Pemkab Jember, lengkap dengan memasang kawat berduri.

Namun karena aksi demonstrasi yang dilakukan hanya seorang diri, polisi pun melonggarkan pengamanan. Mereka merapikan kembali kawat berduri yang digunakan untuk pengamanan. (*)

Comment