Pengemis Korban Tabrak Lari di Jember, Tinggalkan 4 Anak

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Jember Isnaini Dwi Susanti. (Foto; Istimewa)

JEMBER, (News Indonesia) — Pengemis bernama Atijah (Tija), warga warga Dusun Bacem, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, meninggal karena jadi korban tabrak lari di sekitaran Persimpangan Empat Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Kamis (27/8/2020).

Tija panggilan akrabnya, meninggal saat menjalani perawatan di Puskesmas Jelbuk. Wanita berumur kurang lebih 40 tahun ini, dikenal fenomenal oleh masyarakat Jember. Karena saat mengemis selalu menggendong anak kecil.

Selain itu, diketahui juga Tija sering sekali diamankan petugas Satpol PP Pemkab Jember ke Liposos (Lingkungan Pondok Sosial). Tapi selalu berhasil kabur dengan berbagai cara.

“Tija meninggal katanya tabrak lari, diantar sama tukang ojeknya saat pulang. Katanya orang-orang sampai di puskesmas meninggal,” kata tetangga dekat rumah Tija, Jumarsih saat dikonfirmasi, Kamis (27/8/2020).

Jumarsih mengatakan, Tija yang sehari-hari bekerja mengemis itu, selalu dengan ciri khas menggendong anak kecil. “Kalau berangkat ngemis itu, memang selalu sambil gendong anaknya. Kalau anaknya sendiri, semua ada 4,” terangnya.

Diketahui pula, Tija yang sehari-hari bekerja sebagai pengemis harus menghidupi 4 orang anak dan juga ibunya.

“Neser (kasihan, red) mas. Sekarang Tija meninggal. Padahal anaknya ada 4 orang. Ya mungkin yang merawat neneknya saja. Kalau suaminya Tijah sudah lama meninggal, tapi saya lupa pastinya kapan,” imbuhnya.

Selain berprofesi sebagai pengemis, Tija pun dijuga dikenal tempramen dan pemarah. “Tak beres (kurang sehat, red) gitu mas. Marah-marah kalau diberi tahu dan seenaknya sendiri. Tapi memang tanggung jawab sih sama anak-anaknya dan neneknya. Anak-anaknya kasihan, kedua orang tuanya meninggal. Semoga nanti ada yang bantu mungkin dari pemerintah,” ulasnya.

Baca Juga: Sempat Dirawat, Pengemis di Jember Meninggal Usai Jadi Korban Tabrak LariĀ 

Terpisah, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Jember Isnaini Dwi Susanti saat dikonfirmasi mengaku mengenal sosok Tija. Dirinya pun juga sudah tahu, perihal kabar meninggalnya pengemis tersebut.

“Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun. Infonya memang meninggal. Kasihan dek,” kata wanita yang akrab dipanggil Santi ini.

Santi mengatakan, dirinya mengenal sosok Tija, saat itu bertugas sebagai staf dan kemudian menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial (Dinso) Kabupaten Jember.

“Tija itu sering sekali diamankan di Liposos, ya karena ditangkap Satpol PP itu. Tapi ya gitu, selalu berhasil lolos. Apakah menjebol internit ruangan. Atau manjat pager keamanan,” imbuhnya.

Tija pun, kata Santi, juga sering dikunjungi di rumahnya. Untuk diberi pengertian dan pemahaman agar tidak mengemis.

“Tapi ya gitu marah-marah dan memang wataknya keras. Sering sekali diajak komunikasi. Apalagi kasihan mengemis sambil menggendong anaknya. Tapi ya sekarang sudah meninggal, turut berduka cita. Nanti mungkin dari Dinsos yang akan melakukan pendampingan terkait anak-anaknya bagaimana ke depannya,” pangkas Santi. (*)

Comment