JEMBER, (News Indonesia) – Cengkeraman fintech atau lebih dikenal pinjol (pinjaman online) memakan korban. Esti RP (23) warga Desa Balung Lor, Balung, Jember, yang merupakan seorang karyawan farmasi di sebuah fasilitas kesehatan di Jember nekat mengakhiri hidupnya diduga karena mendapat ancaman dari penagih pinjol lewat pesan WhatsApp.
Dugaan itu menguat dari surat wasiat dan histori percakapan korban yang ditemukan tetangganya ketika ikut mengevakuasi korban saat tergantung di pintu rumahnya.
Darto Ketua RW setempat mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh ibunya Jumat (20/08/2021) sore, sepulang dari bekerja. Melihat anaknya tergantung spontan ibunya menjerit dan menarik perhatian warga.
“Kejadian sore kemarin, yang tahu korban tergantung itu adalah ibunya saat pulang dari bekerja. Melihat anaknya tergantung di pintu dengan seutas tali ibu korban langsung menjerit,” tutur Darto.
Teriakan ibu korban seketika mengundang warga berdatangan ke lokasi. Beberapa tetangga langsung memotong tali yang melilit leher korban.
Nahas tak dapat ditolak. Kendati sudah dilakukan pertolongan seadanya oleh warga, korban sudah tidak bisa diselamatkan dengan kondisi tubuh pucat.
“Korban sudah diturunkan, yang memotong talinya itu tetangga. Saat itu wajah korban sudah pucat, sudah dipompa paru-parunya dengan harapan korban bisa diselamatkan namun sudah tidak bisa,” imbuh ketua RW.
Darto menambahkan, Heni tetangga korban sempat menemukan surat wasiat dari korban dan HP korban yang berisi percakapan dengan pinjol yang melakukan penagihan.
“Seperti apa isinya saya tidak tahu karena surat dan HP milik korban sudah dibawa polisi untuk dijadikan barang bukti,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, Kapolsek Balung AKP Sunarto saat dikonfirmasi Sabtu (21/08/2021) menyampaikan, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam dengan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi sehingga belum bisa memberikan keterangan detail kasus tersebut. (*)
Comment