Alumni Lintas Generasi Hadiri Haul Akbar Pendiri Pesantren Nurul Huda Giliraja, Pengasuh Ceritakan Asal Berdirinya Pesantren

Ratusan Alumni lintas generasi, saat menghadiri Haul Akbar Pendiri Yayasan Pesantren Nurul Huda Banbaru, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep. (Foto: Ach. Fawaid Zain for newsindonesia.co.id)

SUMENEP, (News Indonesia) — Ratusan Alumni lintas generasi menghadiri Haul Akbar Pendiri Yayasan Pesantren Nurul Huda Banbaru, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep. Senin (7/9/2020) pagi.

Dalam amanatnya, K. Abd Hafidz Yahya menyampaikan ungkapan syukur yang setinggi-tingginya, karena pelaksanaan Haul Pendiri Pesantren Nurul Huda dapat digelar secara Khidmat dan penuh kebersamaan.

“Hari ini, kami atas nama keluarga pengasuh merasa sangat bahagia, merasa tersanjung, karena suksesnya pelaksanaan haul kali ini tidak lepas dari peran aktif jajaran pengurus Iksanda, panitia serta jajaran alumni dan simpatisan, kami sampaikan terima kasih,” tuturnya.

Bahkan, semangat luar biasa para alumni guna suksesnya agenda tahunan di pesantren tertua di Giliraja ini, diyakini K. Hafidz sebagai cara menghormati almarhum pendiri.

“Mator Sakalangkong, (Terima Kasih), semangat membara para alumni sampai ada yang rela menyumbangkan sapi, beras dan kebutuhan lainnya, termasuk sumbangsih tenaga dan pemikiran, semoga menjadi amal baik yang terus mengalir, dan dibalas oleh Allah dengan pahala yang besar,” harapnya.

Dalam momen tersebut, putra sulung pendiri pesantren Nurul Huda ini juga mengenang perjuangan ayahandanya saat berjuang mendirikan dan membesarkan lembaga pendidikan yang berlandaskan Ahlussunah Waljamaah.

Pertama mendirikan lembaga pendidikan berlokasi di Desa Banmaleng sekitar tahun 1960 an, hijrah ke Desa Banbaru yang masih desa tetangga empat tahun kemudian, yang ada hingga saat ini.

“Beliau K. Mahfudz wafat tahun 1997, jadi sudah 23 tahun meninggalkan kita. Beliau lahir tahun 1937 dan wafat di usia 60 tahun. Beliau ini keturunan syech Baidlawi atau yang lumrah disebut pangeran Katandur. Awal merintis sekolah di desa Banmaleng, kemudian hijrah sekitar 4 tahun kemudian di Desa Banbaru, terus berkembang hingga saat ini,” paparnya.

Dipenghujung sambutannya, K. Hafidz mengharap doa seluruh alumni, agar ikhtiar Istiqomah membesarkan pesantren tidak pernah suruh, untuk itu beliau meminta dukungan seluruh pihak.

“Semoga pesantren ini terus berjalan semakin maju, dan para santri menjadi santri yang sholeh dan sholehah. Ilmunya barokah, Amiin!,” tukasnya.

Hadir sebagai penceramah dalam reuni alumni tahun 2020 yang dikemas dengan Haul Akbar, yaitu KH. Musleh Adnan dari Kabupaten Pamekasan Madura. (*)

Comment