SUMENEP, (News Indonesia) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mencatat, terdapat 37 kebakaran yang terjadi sepanjang tahun 2019.
Kepala BPBD Sumenep, R. Abd. Rahman Riadi menyampaikan, kelalaian manusia (Human Error) menjadi pemicu utama peristiwa itu terjadi.
“Sekecil apapun percikan api, kalau sudah mulai merambat dan tidak segera ditangani, akan berakibat fatal, karena rerata kebakaran terjadi akibat kelalaian kita,” katanya. Jumat (27/12/2019).
Untuk 37 peristiwa kebakaran di Kabupaten Sumenep, Rahman menyatakan, didominasi kebakaran ringan dan sedang.
“Kebakaran ringan dan sedang misalnya seperti kebakaran lahan, pom mini, dan tempat pembuangan sampah, kalau yang kebakaran besar, seperti kebakaran toko di Kecamatan Lenteng dan Pasar Bangkal,” jelasnya.
Bahkan kata Rahman, petugas pemadam kebakaran harus berjibaku dengan api hampir sehari semalam untuk memadamkan api di toko Kecamatan Lenteng tersebut.
“Apinya cukup besar, sehingga petugas Damkar cukup kesulitan menjinakkan api, karena toko itu menjual alat-alat yang mudah terbakar, seperti cat, tinner dan lain-lain,” urainya.
Baca Juga: 55 Rumah Warga di Sumenep Rusak, Diterjang Angin Puting BeliungĀ
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran kembali, pihaknya sudah melakukan sosialisasi di 9 Kecamatan di Kabupaten berlambang kuda terbang ini.
“Termasuk cara menangani api pada saat terjadi kebakaran, mulai dari konsleting listrik, kompor gas, sudah kita ajari simulasi penanganannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rahman mengungkapkan beberapa langkah yang bisa dilakukan sebelum terjadi kebakaran, semisal untuk kompor gas.
“Caranya buka tutup regulatornya terlebih dahulu, karena pada saat itu gas masih ada di kompor, baru kemudian tutup kompor gasnya dengan alat lain, semisal handuk yang sudah dibasahi air, ingat perambatan api itu antara 1 sampai 5 menit saja, jika tidak segera di atasi, habis sudah,” imbuhnya.
Menjelang tahun baru 2020, yang kerap dijadikan moment peluncuran petasan dan kembang api oleh masyarakat, pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa instansi, baik Kepolisian, Kodim 0827 dan Pemadam Kebakaran.
“Posko siaga bencana untuk Natal dan Tahun Baru 2020 juga kita siagakan, di Batuan dan Saronggi, juga di depan Masjid Jamik dekat pemadaman kebakaran (Damkar), biasanya tahun baru kan identik dengan mercon dan kembang api” sebutnya.
Rahman memastikan, sepanjang tahun 2019 belum ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran.
“Hanya kerugian material saja, korban luka ringan ada, di Kecamatan Guluk-Guluk tapi untuk yang kejadian puting beliung, bukan korban kebakaran,” tukasnya. [kid/faid]
Comment