Tingkatkan Kompetensi Guru, Dinas Pendidikan Sumenep Gelar Pelatihan Literasi
SUMENEP, (News Indonesia) — Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, bersama Tim Inovasi kembali menggelar pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi guru kelas awal Gugus 02 Kecamatan Kota dan Gugus 01 Kecamatan Talango, Kamis (21/02/2019).
Bertempat di Aula Kedai HK, pelatihan diikuti oleh seluruh guru kelas awal mengangkat tema ‘Pelatihan Literasi Program Inovasi di Kabupaten Sumenep’, merupakan rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam rangka membudayakan literasi sejak dini.
Kasi Kurikulum dan Penilaian SD, Dinas Pendidikan Sumenep Abd. Kadir menyampaikan, program literasi yang diadakan oleh Tim Inovasi Kabupaten Sumenep ini ditargetkan dapat menjadi motivasi para guru dalam mengembangkan pembelajaran literasi di kelas.
“Kegiatan ini diharapkan, para guru dapat mengembangkan kemampuan literasi peserta didik, salah satunya dengan menggunakan media Big Book,” terangnya.
Pihaknya berharap, kondisi kelas yang literat melalui konsep pembelajaran yang menyenangkan, dapat memupuk peserta didik di Sumenep tumbuh menjadi generasi yang unggul.
“Para guru dapat menerapkan kondisi kelas yang nyaman, serta pelayanan pembelajaran yang tidak membeda bedakan antar peserta didik,” tegasnya.
Sementara itu, Fasilitator Daerah (Fasda) Sudarsono menyampaikan beberapa langkah dalam membuat big book, diantaranya menentukan topik dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan materi, membuat sub topik, membuat cerita, mengilustrasikan dalam gambar dan konsistensi tokoh.
“Tujuan dari big book adalah mempermudah guru mengajar siswa, serta mempermudah peserta didik membaca kata serta memahami isi cerita,” ungkapnya.
Ditemui terpisah, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Mohammad Saidi menegaskan, target perubahan yang ingin dicapai dari pelaksanaan sekolah literasi adalah mewujudkan sekolah inovatif di ujung timur pulau Madura ini.
“Semua sekolah di bawah naungan dinas pendidikan ini wajib menerapkan konsep literasi, mengurangi angka pengulang siswa, serta terwujudnya sekolah inovasi,” tegasnya, ditemui di kantornya.
Kegiatan tersebut, lanjut Saidi, diharapkan dapat memotivasi para guru khususnya guru kelas awal untuk kreatif dalam mengajar.
“Dari kegiatan ini, guru dituntut lebih kreatif, sehingga tercipta kondisi pembelajaran kelas yang menyenangkan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, pelatihan ini terdiri dari dua unit, Unit Gender Equity and Social Inclusion (GESI) dan Unit Big Book. GESI fokus untuk mewujudkan pendidikan yang tidak diskriminatif, sedangkan Big Book fokus pada upaya menciptakan media belajar yang bisa menunjang peningkatan kemampuan literasi siswa. (Dewi/Imam)
Comment