Tiga Kecamatan di Sumenep Diprediksi Rawan Banjir

SUMENEP, (News Indonesia) -- Intensitas hujan tinggi disertai petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dalam beberapa hari belakangan ini, mengakibatkan sejumlah titik masuk dalam kategori rawan.

SUMENEP, (News Indonesia) — Intensitas hujan tinggi disertai petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dalam beberapa hari belakangan ini, mengakibatkan sejumlah titik masuk dalam kategori rawan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, R. Abd. Rahman Riadi mengatakan, sedikitnya ada 3 Kecamatan diprediksi masuk dalam kategori paling tinggi rawan banjir.

“Bencana kan tidak dapat diprediksi pasti, hanya saja dari beberapa titik untuk wilayah Kecamatan sedikitnya ada 3, yaitu Kecamatan Batuan, Lenteng, dan Kecamatan Saronggi,” katanya, usai apel siaga penanggulangan bencana. Selasa (7/1/2020).

Rahman menegaskan, untuk mengantisipasi berbagai bencana alam, pihaknya bersama dengan aparat Kepolisian, TNI, Dinas Kesehatan (Dinkes), Satpol PP, Palang Merah Indonesia (PMI) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), telah mendirikan posko.

“Ada 3 posko yang kita dirikan, yang hal ini dimaksudkan dalam rangka kesiapsiagaan kita menghadapi setiap potensi bencana alam, baik banjir, longsor, maupun angin puting beliung,” tegasnya.

Diantaranya, lanjut Rahman, untuk Kecamatan Batuan seperti di Desa Patean dan Babbalan, sementara Kecamatan Lenteng diantaranya Desa Sendir, Poreh, dan Meddelan, untuk Kecamatan Saronggi tepatnya di sungai muangan.

“Daerah tersebut rawan banjir, sehingga perlu ada upaya untuk mengantisipasi, salah satunya dengan mendirikan posko bantuan bencana,” lanjutnya.

Senada dengan itu, Wakil Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi menyatakan, kesiapsiagaan harus dilakukan secara bersama-sama, bukan hanya tugas Pemerintah saja.

“Selama tiga hari ini sekitar jam 3 sore ke atas hujan mengguyur cukup tinggi dan durasinya juga lama, oleh karena itu masyarakat harus waspada, karena pada dasarnya semua tempat itu rawan bencana,” ujarnya.

Terutama, kata mantan wartawan ini, saling bertukar informasi tentang stabilitas keamanan di masyarakat, hal itu penting mengingat informasi saat ini sudah bisa diakses di manapun.

“Khususnya teman-teman wartawan ini, karena lebih cepat biasanya dapat informasi,” imbuhnya, sembari melempar senyum kepada awak media.

Berdasarkan data yang dirilis Kepolisian Resort Sumenep, total ada 446 personel gabungan disiagakan di posko penanggulangan bencana alam, berikut data kesiapan personil tanggap bencana :

– Kesiapan Personil
1. Polri 100
2. TNI 100
3. BPBD Sumenep 36 (Sar darat 30 dan Sar Laut 6)
4. Tagana Kab Sumenep 100
5. Satpol PP Kab Sumenep 10
6. Dinkes Kab Sumenep 90
7. PMI Kab Sumenep 10

– Kesiapan sarana prasarana
– Dari Polres
1. Truck 3
2. Panther 26
3. Backbone 26
4. Bus 1
5. Ban Mobil 10
6. Pelampung 25
7. Senso 26
8. Apar 30
9. Tenda 3
10. Pelbad 40
11. Ambulance 2
12. Kapal kecil 3
13. Life jaket 15
14. R2 15

– Kodim 0827
1. Ambulance 1
2. Elps 1
3. Strada 2
4. Truck 1
5. R4 1
6. R2 30
7. Kapal Keci 3
8. Pelampung 18

– BPBD Sumenep
1. Mobil Rangger 1
2. Mobil Hailo 1
3. Spead Boat 1
4. Perahu Karet 2
5. Truck Dapur umum 1
6. Truck serbaguna 1
7. Senso 3
8. Terpal 40
9. Cangkul 10
10. Skrup 10

– SATPOL PP
1. Damkar 3
2. Truck 1
3. Pick Up 1
4. Tenda 1

– Dinkes Sumenep
1. Ambulance 60
2. Mobil PSC 1

– PMI Sumenep
1. Mobil Donor Darah 1
2. Mobil Tangki Air 1. [kid/faid]

Comment