SUMENEP, (News Indonesia) – Menyukseskan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali para pewarta (jurnalis).
Sebagai bagian dari masyarakat sipil (civil society) para kuli tinta memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat secara umum. Hal itulah yang melatarbelakangi Jurnalis Arya Wiraraja Sumenep menggelar sosialisasi Pilbup tahun 2020.
Acara yang bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu berlangsung di Aula Kafe Mami Muda, Jumat (4/12/2020) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Lewat tema Pilihan Anda Menentukan Masa Depan Sumenep, para jurnalis berharap seluruh masyarakat di kabupaten ujung timur Pulau Madura akan sadar soal pentingnya pendidikan politik, kepemimpinan, dan peran aktif masyarakat dalam menyukseskan pesta demokrasi 9 Desember 2020.
“Saya harap dengan sosialisasi ini, masyarakat akan mengerti bagaimana menentukan pilihannya. Di samping itu, secara teknis juga dipandang perlu disampaikan secara terbuka, karena Pilbup tahun ini bersamaan dengan pandemi Covid-19 ini,” terang Pengurus Jurnalis Arya Wiraraja, M. Hendra E, saat sambutan.
Hendra mengaku, acara tersebut sengaja disiapkan untuk memberikan pemahaman politik kepada para pemilih khususnya para pelajar dari kalangan siswa, mahasiswa juga masyarakat umum. “Kami mengundang peserta dari berbagai kalangan ini sejumlah 50 orang. Hal ini sebagai bentuk ketaatan pada aturan protokol kesehatan,” tegasnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya sosialisasi tersebut para pemilih milenial (muda) bisa menularkan kepada masyarakat secara umum untuk bersama-sama menyukseskan Pilbup Sumenep.
“Sebagai bagian dari agen perubahan, mahasiswa harus tampil memberikan edukasi betapa pentingnya memilih calon pemimpin. Hal ini akan menentukan nasib kabupaten kita tercinta ke depan,” harapnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Sumenep Divisi SDM dan Parmas, Rafiqi menyatakan, sosialisasi adalah salah satu cara dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menyukseskan Pilbup tahun ini.
“Pilkada tahun ini berbeda dibandingkan 5 tahun sebelumnya, sebab dilaksanakan di tengah pandemi. Mudah-mudahan ini akan menjadi pengalaman untuk pelaksanaan selanjutnya,” ujarnya.
Sementara itu, akademisi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Abdul Wahid menyatakan, Pilbup tahun 2020 sejatinya tidak ada perubahan meski berlangsung di tengah pandemi.
“Yang harus diubah adalah pola pikir kita sebagai masyarakat. Jangan sampai mau dibeli dengan uang. Sebab nasib kita selama beberapa tahun ke depan bergantung pada pilihan kita 9 Desember ini,” tuturnya.
Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini menambahkan, pendidikan politik harus berasaskan Bhinneka Tunggal Ika. “Meski berbeda pilihan yang penting harus tetap menjaga antar elemen bangsa. Yang terpenting jangan sampai golput,” ucapnya. (*)
Comment