Reses DPRD Sumenep, Indra Wahyudi Tampung Tiga Aspirasi Penting

Foto: Wakil Ketua DPRD Sumenep Indra Wahyudi, mengelar serap aspirasi di dapil IV meliputi Kecamatan Ambunten, Pasongsongan, Rubaru, dan Dasuk.

Foto: Wakil Ketua DPRD Sumenep Indra Wahyudi, mengelar serap aspirasi di dapil IV meliputi Kecamatan Ambunten, Pasongsongan, Rubaru, dan Dasuk.

SUMENEP, (News Indonesia) – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Indra Wahyudi mendapatkan sejumlah aspirasi saat menggelar reses di dapilnya.

Berdasarkan jadwal, reses dilakukan anggota DPRD Kabupaten Sumenep dimulai sejak 9 hingga 17 Mei 2022 mendatang.

Indra Wahyudi mengaku mendapatkan bermacam aspirasi dari masyarakat di dapilnya untuk kemudian dicarikan solusi.

Politisi muda Partai Demokrat (PD) ujung timur pulau garam ini melakukan reses di Daerah Pemilihan (Dapil) IV yang meliputi Kecamatan Ambunten, Pasongsongan, Rubaru, dan Dasuk.

Serap aspirasi kali ini, ia laksanakan di Ambunten Barat, di Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan dan di Desa Pakondang Kecamatan Rubaru.

“Alhamdulillah, kegiatan reses di tiga lokasi juga dihadiri langsung oleh para kepala desa,” tuturnya. Senin, 16 Mei 2022.

Sejatinya, semangat reses itu di samping menghimpun aspirasi dari masyarakat, juga menghimpun dan menyerap aspirasi dari kepala desa.

“Karena banyak kegiatan, katakanlah di desa banyak kegiatan yang tidak seluruhnya terakomodir oleh dana desa,” jelasnya.

Salah satunya pemecahan masalah tentang Dana Desa yang sering dikeluhkan kepala desa, karena harus menyisihkan sebagian anggaran untuk bantuan Covid-19 dengan mengurangi porsi pembangunan infrastruktur.

Problem yang hampir dirasakan seluruh kepala desa, banyak kegiatan desa tidak bisa dilakukan 100 persen, karena terpangkas 68 persen untuk kepentingan penanganan Covid-19.

“Solusinya harus dicarikan bantuan keuangan desa,” sambungnya.

Kedua, Indra Wahyudi mendapatkan aspirasi sulitnya membeli bahan bakar jenis solar untuk menggarap lahan pertanian.

“Ketika saya reses itu banyak yang menanyakan bagaimana caranya mendapatkan akses solar,” jelasnya.

Menyikapi hal itu, Indra Wahyudi pun berkomentar dengan memberikan masukan berupa dikeluarkannya surat rekomendasi untuk kelompok tani di Sumenep agar bisa mendapatkan bahan bakar untuk traktor dan lain-lain.

“Karena itu cukup susah, sehingga perlu ada rekomendasi dinas pertanian. Makanya saya berharap bagi kelompok tani butuh semacam rekomendasi untuk mempermudah itu semua. Rekomendasi yang dikeluarkan dinas pertanian yang tidak terlalu ribet,” sarannya.

Selain masalah dana desa dan pengadaan bahan bakar untuk pertanian, reses yang dilakukan dirinya juga menemukan perlunya peningkatan fasilitas jalan di segi penerangan.

Khususnya di wilayah penghubung Kecamatan Ambunten menuju kota Sumenep.

“Akses Ambunten menuju Sumenep atau sebaliknya itu cukup gelap. Memang dibutuhkan penerangan jalan,” pungkasnya. (*)

Comment